Jumlah Pemudik Diprediksi Meningkat, Jabar Siapkan Penanganan

27 Maret 2024, 19:08 WIB
Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah /B. Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Secara nasional, jumlah pemudik pada Lebaran 2024 diperkirakan meningkat dibandingkan tahun 2023. Diprediksi setidaknya 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total penduduk Indonesia akan melaksanakan mudik Lebaran pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Ika Mardiah saat membuka Webinar Series Bidang Statistik Diskominfo Jabar di Kota Bandung, pada Rabu 27 Maret 2024. "Peningkatan jumlah pemudik tersebut akan berdampak pada volume kendaraan yang juga akan meningkat dan potensi kemacetan. Oleh karena itu, Bidang Statistik dalam Webinar Seriesnya kali ini mengangkat tema Tantangan dan Solusi, Strategi Transportasi Aman dan Efisien Menghadapi Arus Mudik Lebaran 2024," ujar Ika.

Baca Juga: Penjabat Gubernur Jabar Pastikan Arus Mudik di Jawa Barat Akan Lancar dan Aman

Webinar Series Bidang Statistik kali ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan Suharto, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi, dan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jabar AKBP Eti Haryati. Dalam paparannya, ketiga narasumber masing-masing menyampaikan langkah-langkah antisipasi mengurai kemacetan hingga penanggulangan jika terjadi keadaan darurat.

"Kita berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberi informasi dini jika terjadi potensi kemacetan di satu titik. Kita langsung akan alihkan jalur lalu lintas hindari kemacetan tersebut. Jadi tindakannya preventif," ujar Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jabar AKBP Eti Haryati.

Selain itu, jauh hari sebelumnya, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota. Koordinasi dilakukan terkait potensi-potensi kemacetan seperti pasar tumpah agar segera ditangani.

"Ada pasar tumpah, banyaknya simpangan, aktivitas orang, juga akan dihentikan sementara atau dilakukan rekayasa lalu lintas, termasuk pembatasan angkutan barang pada periode tertentu," katanya.

Selain pengaturan lalu lintas, polisi juga mengamankan daerah tujuan wisata, dan daerah yang ditinggalkan pemudik. Tak hanya itu, daerah potensi bencana dan tempat ibadah pun turut diamankan.

Sementara itu, untuk mengurangi pemudik yang menggunakan motor, PT KAI kembali membuka layanan motor gratis alias Motis untuk para pemudik. Layanan angkutan Motis tersebut untuk dua orang penumpang dewasa dan satu anak.

"Jadi orang dan motornya sekaligus kita angkut pakai kereta," tutur Ayep Hanapi.

Menurut Ayep, kebijakan Motis tersebut untuk menanggulangi masih tingginya pemudik yang menggunakan motor bahkan untuk jarak jauh. "Diperkirakan ada 31 juta lebih pemudik bermotor, tentunya ini selain membuat volume kendaraan di jalan semakin tinggi, juga membahayakan jika jarak jauh," terangnya.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Suharto menyebutkan, pergerakan arus mudik akan terjadi antara H-7 hingga H+2 Lebaran. Ia juga mengungkapkan, arus balik diperkirakan akan terjadi H+2 hingga H+7 Lebaran.***

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler