Pilih DKI 1 atau Jabar 1? Begini Jawaban Mengejutkan dari Wali Kota Bogor Bima Arya

22 Februari 2022, 13:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat bersama Wali Kota Bogor Bima Arya./instagram/@bimaaryasugiarto /

SUMEDANGKLIK - Pilih DKI 1 menggantikan Anies Baswedan atau Jabar 1 menggantikan Ridwan Kamil, adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya. 

Pasalnya, baik Anies Baswedan maupun Ridwan Kamil, banyak dijagokan agar bisa maju di Pemilihan Presiden(Pilpres) tahun 2024.

Hal itu diungkap Bima Arya dalam acara 'Forum Pimred PRMN Bertanya, Bima Arya Menjawab' yang digelar secara virtual pada Jumat 18 Februari 2022. 

Baca Juga: Ridwan Kamil: Percepat Vaksinasi dan Perketat Disiplin Protokol Kesehatan di Setiap Daerah Jawa Barat

"Itu (pertanyaan) yang paling sering ditanyakan ke saya," ucap Bima Arya. 

Saat ditanyakan untuk memilih dua jabatan itu, Bima Arya sering kali kebingungan. Pasalnya, untuk menjadi seorang gubernur, baik gubernur DKI Jakarta maupun gubernur Jawa Barat tentunya mesti naik kelas. 

Namun, jika memang ditakdirkan untuk menjadi salah satu diantara dua jabatan itu, ia bertekad untuk memberikan sesuatu yang baik untuk Indonesia. 

Baca Juga: Seorang Janda di Bandung Dirampok Lalu Diperkosa Secara Bergilir, Pelaku Berhasil Dihadiahi Timah Panas

Kendati demikian, ujar Bima Arya, untuk naik kelas tentunya pekerjaan rumah (PR) harus terlebih dahulu diselesaikan. Ia pun mengaku masih banyak PR yang harus diselesaikan untuk mewujudkan Kota Bogor yang memiliki karakter kuat. 

"Waktu SD sampai SMA yang enggak pernah ngerjain PR, kan, enggak naik kelas. Kalau yang ngerjain PR dan nilainya bagus itu yang naik kelas," kata Bima menganalogikan. 

"Kalau mau naik kelas, kemana pun itu PR harus dituntaskan. Masih banyak list PR di Kota Bogor, seperti permasalahan angkot, penataan pasar, stunting dan sebagainya," sambung dia. 

Baca Juga: Gedung Creative Center Bekasi Diharapkan Jadi Wadah Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Bekasi

Namun, jika PR itu sudah dituntaskan, tentu ia pun akan siap untuk menjabat dimana saja. Itu pun tergantung skenario maupun penugasan dari partai politik yang dinaunginya sekarang ini (PAN). 

Lebih Condong DKI 1 atau Jabar 1?

Bima Arya sendiri enggan memberikan komentar secara terbuka untuk memilih antara DKI 1 maupun Jabar 1 jika dirinya telah menyelesaikan PR-nya di Kota Bogor. 

Menurut dia, dua jabatan itu menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Namun yang menjadi catatannya, adalah mengetahui peta politik yang akan terjadi jelang Pilpres 2024 nantinya. 

Baca Juga: Terkendala Saat Ekspor, Pengusaha Teh di Kabupaten Bandung Dorong Pemerintah Jalin Kerjasama G to G

"Peta politiknya gimana? siapa yang akan maju di sana (Pilpres). Kang Emil maju enggak? Pak Anies maju enggak?. Kan, enggak bisa ngawang-ngawang," ucap dia. 

Kendati demikian, hingga detik ini sudah banyak partai yang mencoba PDKT untuk mengusung dirinya maju menjabat sebagai gubernur di dua provinsi tersebut.

"Ada, tapi obrolannya informal dengan beberapa petinggi partai, kalau resminya mungkin nanti," ujarnya. 

Namun demikian, dalam obrolan bersama Forum Pimred, Bima Arya nampak lebih menginginkan untuk bisa di Jawa Barat. Hal itu terungkap saat dirinya mengagumi sejumlah potensi yang ada di Jawa Barat, salah satunya potensi alam dan wisatanya. 

Baca Juga: Sikap Jujur Bawa Mujur. Inilah yang Dialami Karyawan JXB Jakarta Setelah Temukan Uang 2.050 Euro

Baca Juga: ASTAGA! Tak Hanya Dirampok dan Diperkosa Secara Bergilir di Kebun Teh, Janda di Bandung Ini Juga Alami Hal Ini

"Jawa Barat itu alamnya dahsyat. Tuhan menciptakan alam Parahyangan itu saat sedang tersenyum. Jadi keindahannya ada dimana-mana," kata dia. 

Potensi alam dan wisata Jawa Barat, lanjut Bima Arya, sangat bisa menyasar turis mancanegara. Dan itu sedang dan sudah dilakukan oleh Ridwan Kamil. 

"Kalau pun tidak menyasar turis asing, orang Jawa Barat saja cukup dengan jumlah penduduk puluhan juta orang. Tinggal infrastrukturnya saja disiapkan. Karena kekuatan terbesar Jawa Barat itu, alam, manusia dan culturenya," kata dia.***

Editor: R Wisnu Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler