KBM Tatap Muka Diperbolehkan Januari 2021, Ini Syarat dari Bupati Bandung

24 November 2020, 18:20 WIB
Bupati Bandung Dadang M Naser. /BUDI SATRIA/PRFM

PR SUMEDANG - Bupati Bandung, Dadang M. Naser memperbolehkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka per Januari 2021 di wilayah Kabupaten Bandung untuk semua tingkatan.

Kendati demikian, Dadang M. Naser menegaskan jika KBM tatap muka dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, pembagian waktu pembelajaran juga harus diperhatian demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

“Saya sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala sekolah yang ada di Kabupaten Bandung mengenai hasil kajian pembelajaran daring (dalam jaringan, online) dan luring (luar jaringan, tatap muka). Hasilnya, (sekolah) yang mengikuti metode pembelajaran tersebut hanya 50 persen. Sedangkan yang lainnya belum efektif,” ungkap Dadang Naser di Soreang, Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: NCT U 90's Love Langsung Trending usai Rilis, Ini Lirik Versi Bahasa Indonesia

Kebijakan tersebut diambil setelah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan Kementerian Pendidikan RI.

“Ijin kabupaten (pembelajaran secara tatap muka) sedang dipersiapkan nanti sampai Januari 2021 sebagaimana juga sudah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan Kementerian Pendidikan RI. Per Januari 2021, itu proses belajar mengajar (mulai SD/sederajat hingga SMA/sederajat) berjalan dengan protokol kesehatan, karena Covid-19 masih berlangsung,” ucap dia.

Lebih lanjut, Dadang menjelaskan jika proses KBM tatap muka dilakukan dengan memperhatikan jumlah perserta didik paling banyak 30 persen. Maka dari itu, nantinya akan ada sistem pembagian waktu KBM tatap muka.

Baca Juga: Lihat Sule dan Nathalie Holscher Romantis Banget, Rizky Febian: Saya Merasa Terpukul

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel dengan judul Bupati Bandung Beri Izin Sekolah Tatap Muka Januari 2021, Ini Syarat dari Dadang Naser penerapan protokol kesehatan dan pembagian waktu pembelajaran ini, lanjut Dadang, diharapkan penyampaian materi dapat berlangsung optimal tetapi tetap bisa menekan angka penularan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung.

“Jadi ada shift waktu belajar. Atau bisa juga pihak sekolah menggelar pembelajaran outdoor (di luar ruangan kelas). Saya mempersilakan inovasi dan kreativitas pihak sekolah melakukan bagaimana caranya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata dia.

Dalam proses pembelajaran secara tatap muka ini, Dadang pun mengimbau agar pihak sekolah dapat memprioritaskan mata pelajaran yang paling diutamakan.

Baca Juga: Tebak Siluet Mana Paling Sukses? Jawaban yang Dipilih Bisa Ungkap Kepribadianmu

Hal itu sebagai solusi agar materi-materi yang kurang dipahami peserta didik saat dilakukan metode pembelajaran jarak jauh, dapat tersampaikan dengan baik oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

“Jadi metode pembelajaran saat wabah seperti ini, tidak untuk semua mata pelajaran. Hanya beberapa mata pelajaran saja yang dianggap penting. Zona wilayah (kategori sebaran Covid-19) tetap menjadi perhatian saat proses pembelajaran secara tatap muka ini. Misalnya di wilayah zona merah tertentu masih diperbolehkan pembelajaran secara tatap muka, asalkan tidak di klaster merah. Namun tetap dengan pengawasan protokol kesehatan dan juga pihak sekolah menyiapkan personel satuan tugas penanganan Covid-19 ,” kata Dadang.***(Ecep Sukirman/Pikiran Rakyat)

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler