Terus Sebar Informasi Palsu, Kelompok Hak Sipil AS Tuntut Google Boikot Saluran YouTube Donald Trump

- 13 Januari 2021, 09:35 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump /instagram.com/ @realdonaldtrump

PR SUMEDANG - Kelompok hak sipil AS akan mengatur boikot pengiklan terhadap YouTube Alphabet jika tidak menghapus saluran Presiden Donald Trump, kelompok itu mengatakan kepada Reuters.

Jim Steyer, salah satu penyelenggara kampanye "Hentikan Kebencian untuk Untung" yang menyebabkan lebih dari 1.000 pengiklan memboikot Facebook pada bulan Juli, mengatakan kelompok tersebut menuntut YouTube untuk menghapus saluran YouTube terverifikasi Trump, yang memiliki 2,76 juta pelanggan.

YouTube adalah perusahaan teknologi besar terakhir yang tidak melarang Trump memposting di platformnya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap RCTI Hari Ini, Rabu 13 Januari 2021, Jangan Lewatkan Sinetron Ikatan Cinta!

Facebook, Twitter dan Snap Inc semuanya telah memblokir Trump setelah pendukung presiden menyerbu Capitol AS minggu lalu, yang menyebabkan lima kematian.

Saluran YouTube Trump memberinya kesempatan untuk terus menyebarkan informasi palsu bahwa pemilu AS telah dicuri, kata Steyer.

Pada hari Selasa, saluran YouTube Trump memposting delapan video baru, termasuk satu video di mana Trump mengatakan kepada wartawan "Saya pikir Big Tech telah membuat kesalahan besar" dengan memblokirnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini: Aquarius Lepaskanlah Semua Dendam di Hati, Taurus Jadilah Diri Sendiri!

Baik YouTube maupun Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah