PR SUMEDANG - Para ilmuwan mengungkapkan bahwa fenomena alam langka dikabarkan akan terjadi di tahun 2021 ini.
Fenomena alam itu disebut-sebut langka karena memecahkan rekor yang telah tercatat sebelumnya.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Republic World pada Kamis, 7 Januari 2021, bahwa para ilmuwan mengatakan bumi berputar lebih cepat dibandingkan dari 50 tahun yang lalu.
Baca Juga: JYP Ketahuan 'Unfollow' Tiga Anggota GOT7 di IG, Respons BamBam di Twitter Curi Perhatian
Para ilmuwan mencatat bahwa Bumi menyelesaikan rotasinya tercepat selama 28 hari pada tahun 2020, dengan waktu milidetik lebih cepat dari rata-rata.
Hal tersebut mengakibatkan bahwa waktu akan berjalan lebih cepat di tahun 2021 ini daripada titik mana pun dalam setengah abad terakhir.
Pada tahun 2020 lalu tercatat bahwa setiap harinya dilalui kurang dari waktu 24 jam dalam sehari.
Baca Juga: Termasuk Kingdom dan Love Alarm, Ini Deretan Drama Korea yang Akan Tayang di Netflix pada 2021
Bahkan, pencatat waktu dunia menginformasikan bahwa 19 Juli 2020, 1.4602 milidetik lebih pendek dari 24 jam biasa.
Catatan waktu tersebut bertentangan langsung dengan rekor sebelumnya, karena planet Bumi seharusnya membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk berotasi.
Kemudian, penemuan terbaru kini telah dimulai dengan perdebatan tentang apakah akan adanya menghapus satu detik dari waktu seharusnya atau waktu yang tepat kembali sejalan dengan rotasi bumi.
Baca Juga: Jimin Nyaris Didepak, Jennie Tidur dengan Kecoa, Ini 5 Pengakuan Getir semasa Berjuang Jadi Idol
Layanan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (IERS) pada tahun lalu juga telah mengumumkan bahwa tidak ada "lompatan kedua" yang akan ditambahkan ke penunjuk waktu resmi dunia pada Desember 2020.
Akan tetapi, dengan Bumi yang membutuhkan waktu lebih sedikit untuk berotasi, para ilmuwan telah merenungkan menambahkan apa yang disebut "detik lompatan negatif".
Berdasarkan hasil sebuah penelitian di tahun 2015 bahwa perubahan rotasi bumi disebabkan oleh adanya pemanasan global.
Selain itu, laporan yang diterbitkan dalam Science Advances mengklaim bahwa mencairnya gletser turut serta sebagai penyebab atas planet Bumi berputar lebih cepat pada porosnya.***