Rusia Gencarkan Invasi ke Ukraina Pagi Ini ke Kyiv, Dmytro Kuleba: Ini Perang Agresi!

24 Februari 2022, 13:53 WIB
Setelah pidato Vladimir putin menggaung di Stasiun televisi nasioanal Rusia, invasi pun dilancarkan kepada Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022. /theatlantic.com

SUMEDANGKLIK - Pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatannya pada Kamis, 24 Februari 2022.

Diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengesahkan operasi militer khusus di wilayah Ukraina Timur.

Dirinya berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi di TV pemerintah Rusia.

Tak lama setelah deklarasi operasi militer khusus diumumkan, ledakan pun terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, menjelang pagi.

Baca Juga: Analogikan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing, Nama Yaqut Cholil Qoumas Trending di Twitter

Suara tembakan juga terdengar di dekat bandara utama ibu kota, kata kantor berita Interfax, dan sirene terdengar di seluruh kota.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, memberi tahu dunia bahwa Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran ke Kyiv.

"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," katanya, di laman Twitter pribadinya, @DmytroKuleba, Kamis 24 Februari 2022.

"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang." tambah Dmytro Kuleba. 

Baca Juga: ASTAGA! Tak Hanya Dirampok dan Diperkosa Secara Bergilir di Kebun Teh, Janda di Bandung Ini Juga Alami Hal Ini

Bereaksi terhadap invasi Rusia, Presiden AS, Joe Biden mengatakan, doanya turut menyertai rakyat Ukraina.

"karena mereka menderita serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia", terang  Presiden AS, Joe Biden.

Diketahui, awalnya Amerika Serikat (AS) telah memprediksi serangan Rusia terhadap Ukraina selama berminggu-minggu kepada dunia.

Rusia telah menuntut diakhirinya ekspansi NATO ke arah timur, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin mengulangi posisinya bahwa keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer Atlantik pimpinan AS tidak dapat diterima.

Baca Juga: APES! Niat Menyamar Jadi Wanita Arab, Tiga Pria Malah Keciduk saat Akan ke Dubai Secara Ilegal

Dirinya mengatakan bahwa dia telah mengizinkan tindakan militer setelah Rusia tidak punya pilihan selain membela diri terhadap apa yang dia katakan sebagai ancaman yang berasal dari Ukraina modern, negara demokratis berpenduduk 44 juta orang.

"Rusia tidak bisa merasa aman, berkembang, dan hidup dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern," kata Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan berada pada hati nurani rezim yang berkuasa di Ukraina," terangnya.***

Editor: Panji Eko Laksmanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler