Rusia Kerahkan Pasukan ke Belarus Ukraina Sebelum Pembicaraan Format Normandia Dimulai di Paris

26 Januari 2022, 19:51 WIB
Ilustrasi Rusia kerahkan pasukan ke Belarus Ukraina untuk melakukan latihan sebelum Pembicaraan Empat Arah Dimulai di Paris, pada Rabu 26 Januari 2022. /Foto: REUTERS/Sergey Pivovarov/ /


SUMEDANGKLIK - Pembicaraan empat arah diupayakan antara perwakilan Kremlin di Ukraina bertemu dengan pejabat dari Perancis, Jerman dan Ukraina untuk duduk bersama menengahi Konflik di Ukraina Timur yang memanas di Paris, Perancis.

Pembicaraan dengan "Format Normandia" itu dilatarbelakangi akibat terjadinya penumpukan pihak militer Rusia di dekat Ukraina yang telah memicu kekhawatiran akan terjadinya invasi besar-besaran.

Diketahui, pada Rabu 26 Januari 2022 pihak Rusia tetap mengadakan latihan militer dan mengerahkan lebih banyak pasukan dan jet tempur ke Belarus untuk latihan bulan depan.
Laporan tersebut dibenarkan berdasarkan laporan Kantor berita Interfax, yang mengutip kementerian pertahanan Rusia.

Baca Juga: Tega! Seorang Wanita Diduga Habisi Bocah Lima Tahun di West Mids Inggris, Korban Tewas Dengan Luka Fatal 

Disebutkan, pihak militer Rusia telah mengerahkan unit penerjun payung ke Belarus pada Rabu, sehari setelah mengerahkan pasukan artileri dan marinir menjelang latihan bersama bulan depan. Tak hanya itu, Rusia juga memindahkan jet tempur Su-35 ke Belarus untuk latihan "Allied Resolve".

Namun begitu, Rusia menegaskan tak berencana untuk melakukan penyerangan. Ditambah adanya ancaman serius dari pihak Barat berupa sanksi ekonomi berat jika penyerangan tetap dilakukan oleh pihak Rusia.

Seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebutkan, ia dan pihaknya akan mempertimbangkan sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal itu disebutkannya dalam sebuah pernyatan, pada Selasa 25 Januari 2022.

Baca Juga: Kiriman Email Elon Musk agar Para Karyawan Tesla Sukses Akhirnya Terbongkar, Isinya Seperti Ini

Tak hanya AS, pada Rabu 26 Januari 2022 pihak sekutu Inggris pun menyebutkan pihaknya tidak akan mengesampingkan untuk melakukan hal yang sama.

Pembicaraan Normandia untuk mengakhiri perang di Ukraina timur antara Kyiv dan separatis yang didukung Rusia yang dilakukan selama bertahun-tahun tak menunjukan kemajuan nyata.

Tetapi, pembicaraan pada Rabu 26 Januari 2022 menunjukan tanda positif dari diplomasi yang dilakukan meskipun ketegangan meningkat.

Akibat konfrontasi atas Ukraina tersebut, aksi jual di pasar Rusia minggu ini telah terpicu, dan harga rubel pun mengalami penurun kembali pada Rabu 26 Januari 2022.
Penumpukan pasukan Rusia di Belarus, utara Ukraina, juga menciptakan front baru untuk teradinya kemungkinan serangan.

Baca Juga: Bitcoin Bisa Diretas dengan Superkomputer Futuristik, Ini Penjelasan Fisikawan Kuantum

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukan artileri Rusia di wilayah Rostov selatan yang berbatasan dengan Ukraina juga akan melakukan latihan menembak pada Rabu malam 26 Januari 2022 sebagai bagian dari inspeksi kesiapan tempur Distrik Militer Selatan.

Di ujung utara, kapal perang Rusia memasuki Laut Barents untuk berlatih melindungi jalur pelayaran utama di Kutub Utara, kata Armada Utara. Moskow mengumumkan latihan angkatan laut pekan lalu.

Seorang juru bicara perwakilan Kremlin di Ukraina Dmitry Kozak mengatakan, pembicaraan di Paris akan dimulai dengan jumpa pers.

Baca Juga: Iran dan Rusia Bahas Kerja Sama di Sektor Energi Nuklir, Termasuk Pembangunan PLTN

Namun begitu, Kepala staf Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy, Andriy Yermak mengatakan, Ukraina akan mengesampingkan pembicaraan secara langsung dengan separatis yang didukung oleh Rusia.***

Editor: R Wisnu Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler