PR SUMEDANG - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden berjanji untuk menyediakan 600 juta vaksin Covid-19 pada akhir Juli.
Kabar tersebut sebagaimana yang dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari The Guardian, melaporkan bahwa Joe Biden memaparkan rencananya untuk memerangi tahap berikutnya dari pandemi virus corona di balai kota pada hari Selasa waktu setempat, berjanji untuk menyediakan 600 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir Juli.
Joe Biden juga mengatakan bahwa para guru harus dipindahkan ke dalam antrean atas vaksinasi, dan memprediksi sebagian besar sekolah dasar akan dibuka kembali pada akhir 100 hari pertamanya menjabat.
Baca Juga: Idol K-Pop Kim Jae Hwan Dikonfirmasi Comeback Musim Semi Tahun Ini
"Pada akhir Juli kita akan memiliki dosis 600 juta, cukup untuk memvaksinasi setiap orang Amerika," kata Joe Biden.
Menanggapi pertanyaan tentang kapan hidup akan "kembali normal", Joe Biden memperkirakan pada Natal mendatang, masyarakat akan berada dalam keadaan yang sangat berbeda dengan kondisi sekarang.
Dia mengatakan setahun dari sekarang akan ada lebih sedikit orang yang perlu untuk menjaga jarak secara sosial dan memakai masker.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Seberapa Pantas - Sheila on 7, Dinyanyikan Melisa Indonesian Idol 2021
Tetapi dia menambahkan bahwa para ahli menyarankannya untuk tidak mencoba membuat prediksi dengan pasti. "Saya tidak ingin terlalu banyak berjanji," ujar Joe Biden.
Presiden AS itu juga memberikan pernyataannya yang paling jelas tentang pembukaan kembali sekolah, memperkirakan bahwa sebagian besar sekolah dasar akan dibuka lima hari seminggu pada akhir 100 hari pertama masa jabatannya.
Tetapi dia mengatakan akan lebih sulit bagi sekolah menengah untuk dibuka kembali pada saat yang sama, menilai karena risiko infeksi.
Baca Juga: Profil dan Kisah Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama yang Mejeng di Google Doodle Hari Ini
Joe Biden mengatakan kuncinya adalah kelas yang lebih kecil, lebih banyak ventilasi, dan kebijakan ketat untuk mengenakan masker dan jarak sosial.
Dia menambahkan bahwa guru dan pekerja pendidikan lainnya harus diprioritaskan untuk vaksin.
"Kita harus menaikkan mereka dalam antrean," katanya. ***