Terkenal Kejam dan Dihuni Banyak Teroris, Joe Biden akan Tutup Penjara Militer di Teluk Guantanamo

- 15 Februari 2021, 18:11 WIB
Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. /Reuters/CARLOS BARRIA/REUTERS

PR SUMEDANG - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan berencana untuk menutup penjara militer AS di Teluk Guantanamo.

Penjara militer di Teluk Guantanamo tersebut dikabarkan terkenal kejam, dimana terdapat sejumlah teroris yang mendekam di dalamnya.

Dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman New York Post, Joe Biden sedang meninjau keadaan penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba, dengan harapan menutup penjara yang terkenal kejam itu.

Baca Juga: Lirik Lagu SEVENTEEN - Happy Birthday Spesial 'CARAT Day'

Di penjara itu terdapat sekitar 40 tersangka teroris, termasuk dalang dari 9/11 Khalid Sheik Mohammad.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, itu adalah "tujuan" dan "niat" pemerintahan Biden untuk menutup fasilitas tersebut, sebuah janji yang dibuat Presiden Obama ketika ia menjabat pada Januari 2009, Reuters melaporkan.

Obama mengulangi sasaran penutupan beberapa kali selama dua masa jabatannya tetapi tidak pernah dapat menemukan jalan untuk menutupnya karena hambatan hukum dan politik.

Baca Juga: Spoiler 'River Where the Moon Rises' Episode 1: Tampak Serius, Ratu Yeon dan On Hyup Sampaikan Pesan Penting

Sebaliknya, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menjaga penjara tetap terbuka.

Joe Biden tidak memiliki linimasa, tetapi Jen Psaki mengatakan pemerintah meluncurkan sebuah "tinjauan formal" yang akan menjadi "kuat" dan akan membutuhkan masukan dari berbagai departemen.

Departemen tersebut termasuk Departemen Pertahanan dan Departemen Kehakiman, bersama dengan beberapa departemen yang belum memiliki staf dengan orang yang ditunjuknya.

Baca Juga: Lirik Lagu NCT 127 - gimme gimme Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

AS membuka pusat penahanan pada Januari 2002, setelah peristiwa 9/11, untuk menahan orang-orang yang dituduh memiliki hubungan dengan al-Qaida dan Taliban.

Itu menjadi sumber kritik internasional atas penganiayaan tahanan dan pemenjaraan yang berkepanjangan terhadap orang-orang tanpa dakwaan.

Joe Biden mengatakan selama kampanye dia ingin menutup Guantanamo. Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga mengatakannya dalam kesaksian tertulis untuk konfirmasi Senatnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah