Tulang Belulang Tulang Film Pelestarian Budaya Batak yang Membawa Kearifan Lokal ke Layar Lebar

- 31 Januari 2024, 20:36 WIB
Proses produksi film berjudul Tulang Belulang Tulang Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Senin (8/5/2023).
Proses produksi film berjudul Tulang Belulang Tulang Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Senin (8/5/2023). /FOTO: (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)

SUMEDANG BAGUS - Direktur Perfilman, Musik, dan Media di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Ahmad Mahendra, menyambut positif produksi film berjudul "Tulang Belulang Tulang" sebagai inisiatif penting dalam menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara di Jakarta pada hari Rabu.

Film ini, diproduksi oleh Adhya Pictures dan Pomp Films, dengan penulisan skenario oleh Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nanci Supangkat, saat ini tengah dalam proses produksi dan telah memulai pengambilan gambar perdana di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.

Kisahnya mengisahkan sebuah keluarga Batak yang berkeinginan melaksanakan tradisi Mangokal Holi, namun menghadapi tantangan ketika koper berisi tulang belulang Kakek Buyut (Tulang Tua) hilang di bandara.

Keluarga ini kini berupaya keras untuk menemukan tulang belulang tersebut, karena terancam kutukan sang nenek (opung) dan mengecewakan seluruh keluarga besar yang telah menanti untuk merayakan di Danau Toba.

Perjalanan mencari tulang yang hilang ini menjadi inti kekuatan dalam alur cerita film, dan rencananya akan dirilis di bioskop di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2023.

Ahmad Mahendra menyoroti kekayaan budaya Indonesia yang dapat diangkat menjadi narasi yang kuat dengan nuansa lokal, yang dapat dikembangkan melalui medium film. Menurutnya, "Tulang Belulang Tulang" mampu menggambarkan nilai-nilai kehidupan masyarakat adat dan menawarkan kearifan lokal yang menarik bagi penonton.

Baca Juga: Aktor Tanta Ginting Mengungkap Kesulitan Berperan dalam Drama dan Proses Membangun Chemistry

Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memprioritaskan kebebasan berkreasi masyarakat dalam berkarya, terutama dalam mengembangkan nilai-nilai budaya melalui medium film. Mahendra menegaskan bahwa melalui program-program strategis, pemerintah berupaya mendukung film-film berbasis lokal yang mampu bersaing di pasar global.

Sebagai contoh, film-film hasil Kompetisi Produksi Film Pendek dari 2021 dan 2022 telah meraih penghargaan di luar negeri, seperti "Kabar Dari Kubur" yang memenangkan Viddsee Jureee Asia Tahun 2022.

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah