Yuk Pahami Risiko Sebelum Berinvestasi di Tahun Naga Kayu

- 13 Februari 2024, 06:41 WIB
Ilustrasi diagram investasi/freepick.com/@freepik
Ilustrasi diagram investasi/freepick.com/@freepik /

SUMEDANG BAGUS-- Memasuki tahun Naga Kayu dalam penanggalan China, sebagian investor bersiap-siap menyusun portofolio investasi, mengalokasikan dana jangka panjang untuk kebutuhan mereka di masa depan. Dalam teori investasi, semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dalam jangka panjang, semakin besar nilai uang yang harus dipersiapkan karena ada faktor inflasi setiap tahun.

Keoala Kantor BEI Jabar, Achmad Dirgantara menyatakan, sebelum memulai investasi, terlebih dahulu kita harus memahami tujuan dari investasi yang dilakukan. Setiap orang memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda dan nantinya akan menentukan jenis-jenis investasi yang akan dipilih.

Baca Juga: Sebelum Jadi Investor Saham, Perhatikan Tips-Tips Berikut Ini

"Secara umum, ada tiga tujuan utama dalam berinvestasi, yaitu mendapatkan keamanan dana yang kita investasikan dalam jangka panjang, mendapatkan hasil investasi, dan memperoleh keuntungan dari modal yang ditanamkan," ujarnya.

Achmad pun menyadari, tidak ada investor yang mau mengalami kerugian sehingga faktor keamanan menjadi sangat penting dalam memilih jenis investasi. "Untuk itu, jangan sampai kita terjebak pada investasi bodong yang menawarkan iming-iming hasil investasi atau return yang tinggi. Selain itu, kita perlu mempelajari pengelola investasi atau pihak yang menawarkan investasi. Ada baiknya kita berinvestasi pada instrumen pasar modal yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," tuturnya.

Menurut Achmad, ada banyak produk investasi di pasar modal, mulai dari produk yang memiliki risiko investasi paling rendah hingga risiko yang paling tinggi. Beberapa produk investasi tersebut terdiri dari, surat utang negara, reksa dana, saham, dan produk-produk derivatif. Berbagai produk pasar modal tersebut diperdagangkan secara transparan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perusahaan efek dan manajer investasi yang diawasi OJK.

Ia pun menjelaskan, besaran hasil investasi yang diharapkan turut menentukan pilihan investasi kita. Biasanya hasil berkaitan dengan jangka waktu investasi yang diharapkan.

"Ibarat menanam jagung yang hanya butuh waktu 3 bulan untuk bisa dipanen dibandingkan dengan menanam kelapa sawit yang membutuhkan waktu 5 tahun untuk menikmati hasil panen buahnya. Jika dibandingkan, maka hasil panen kelapa sawit tentu jauh lebih besar dibandingkan hasil panen jagung jika ditanam di luas area yang sama. Oleh karena itu, semakin pendek jangka waktu investasi, maka semakin kecil kemungkinan return yang diperoleh, karena investor harus memilih produk-produk yang risiko investasinya lebih rendah. Sebaliknya, jika jangka waktu investasi masih panjang, maka peluang untuk mendapatkan return investasi yang besar akan semakin besar pula," ungkapnya.

Selanjutnya Achmad mengungkapkan tentang pertumbuhan dari modal yang dialokasikan oleh investor ke produk-produk investasi. "Sebetulnya hampir sama dengan hasil investasi, jika investor ingin modalnya bertumbuh dengan besar, maka dia bisa memilih untuk berinvestasi langsung untuk membangun bisnis. Hanya saja, yang perlu kita perhatikan adalah risikonya," ucapnya 

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x