Jadi Google Doodle Hari Ini, Noken Papua Termasuk Kerajinan Tangan yang Diakui UNESCO

- 4 Desember 2020, 07:32 WIB
Google Doodle Noken Papua.
Google Doodle Noken Papua. /Google

PR SUMEDANG - Jika kamu masuk ke halaman utama Google kamu akan menemukan ilustrasi atau yang disebut Google Doodle.

Google Doodle Noken Papua yang muncul hari ini, 4 Desember 2020, diilustrasikan oleh seniman tamu yang berbasis di Depok Danu Fitra sebagaimana dilansir Pikiran Rakyat Sumedang dari Google.

Doodle itu merayakan Noken, kerajinan tas tradisional buatan tangan yang memiliki makna budaya dan sosial ekonomi yang besar di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia.

Baca Juga: Bu Sarah Dibegal usai Jahati Andin, Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Jumat 4 Desember 2020

Dalam beberapa tahun terakhir, umur panjang dari warisan budaya Papua ini terancam. Tetapi setelah ditambahkan ke daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO yang perlu dijaga mendesak pada hari ini di tahun 2012, langkah besar telah diambil untuk mengamankan keberlanjutan Noken untuk generasi mendatang.

Di luar penggunaan sehari-hari, Noken secara tradisional juga memenuhi banyak tujuan sosial dan ekonomi. Misalnya, Noken berfungsi sebagai simbol penyatuan budaya di antara lebih dari 250 kelompok etnis di wilayah tersebut. Karena nilainya, dapat digunakan sebagai jenis tabungan, serta sering memainkan peran simbolis dalam penyelesaian sengketa secara damai.

Pada laman UNESCO yang ditulis di tahun 2012 lalu menjelaskan tentang Noken.

Baca Juga: Antam Dua Gram Rp1.921.000, Update Harga Emas 4 Desember 2020 di Pegadian

Noken yaitu tas rajut atau anyaman multifungsi, kerajinan tangan ini terbuat dari serat kayu atau daun oleh masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat, Indonesia.

Cara pembuatan noken bervariasi antar komunitas, tetapi pada umumnya cabang, batang atau kulit pohon atau semak tertentu ditebang, dipanaskan di atas api dan direndam dalam air.

Serat kayu yang tersisa dikeringkan kemudian dipintal menjadi benang atau tali yang kuat, yang terkadang diwarnai dengan pewarna alami. Tali ini diikat dengan tangan untuk membuat kantong jaring berbagai pola dan ukuran.

Baca Juga: Cara Mudah Akses Spotify Wrapped 2020 untuk Dibagikan ke Media Sosial

Namun, jumlah orang yang membuat dan menggunakan Noken semakin berkurang.

Faktor yang mengancam kelangsungan hidupnya seperti kurangnya kesadaran, lemahnya transmisi tradisional, berkurangnya jumlah pengrajin, persaingan dari tas buatan pabrik, masalah dalam memperoleh bahan baku tradisional dengan mudah dan cepat, serta pergeseran nilai-nilai budaya Noken.

Baca Juga: Update Perkembangan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumedang Sampai dengan 3 Desember 2020

Sementara itu sang pembuat ilustrasi Danu Fitra, membagikan pemikirannya di balik pembuatan Doodle tersebut.

"Saya berharap Doodle ini dapat membantu memperkenalkan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO kepada khalayak yang lebih luas," jawab Danu Fitra dari pertanyaan apa yang dia harap orang lain ambil dari Doodlenya.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Google UNESCO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah