Kolaborasi Tim Bio-Medis ITB dan UNPAD Hadir Membantu Penyintas Bencana Alam di Sumedang

- 4 Februari 2024, 11:22 WIB
Bantuan Bio-Medis bagi Penyintas Bencana Alam di Sumedang oleh Tim Kolaborasi ITB dan UNPAD
Bantuan Bio-Medis bagi Penyintas Bencana Alam di Sumedang oleh Tim Kolaborasi ITB dan UNPAD /

SUMEDANG BAGUS-Pada 31 Desember 2023 terjadi gempa bumi berkekuatan 4,8 Magnitudo yang mengguncang Kabupaten Sumedang dengan lokasi episenter pada koordinat 6,85 derajat LS dan 107,94 derajat BT. Kedalaman hiposenter (pusat gempa) 5 km dari permukaan bumi atau secara daratan kurang lebih berjarak 2 km Timur Laut dari pusat Kota Sumedang, Jawa Barat.

BMKG mencatat, gempa bumi tersebut diawali dengan 2 gempa pendahuluan, yang terjadi pada pukul 14.35 WIB berkekuatan M4,1 dan pukul 15,38 WIB berkekuatan M3,4, kemudian diikuti beberapa kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara M2,4 - 4,5.

Pemerintah Kabupaten Sumedang menetapkan status tanggap darurat mulai 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Sampai saat ini, tercatat 1.004 rumah rusak akibat gempa bumi M 4,1 yang terjadi pada Minggu, 31 Desember, namun gempa susulan berkekuatan 3.1 Magnitudo pada kedalaman 10 KM terjadi kembali di lokasi 5 km Timur Laut Kabupaten Subang pada tanggal 8 Januari 2024 yang lalu.

Baca Juga: Miley Cyrus Bersiap Tampil di Grammy Awards 2024 dengan Lagu 'Flowers'

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, gempa bumi di Kabupaten Sumedang menyebabkan 14 desa di wilayah Sumedang dengan dampak 1.004 unit rumah dilaporkan rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 warga mengungsi. namun tidak ada korban jiwa.

Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui program Tanggap Bencana yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) serta didukung pendanaan dari Lembaga Afilisasi Penelitian dan Industri (LAPI), telah menurunkan tim pertama untuk pemulihan psikosisal pada tanggal 6 Januari.

Pada tanggal 26 Januari 2024, atas support penuh dari LAPI, LPPM ITB kembali menurunkan tim Pengabdian Masyarakat (PM) tanggap bencana kedua yang beranggotakan staf ahli dari Kelompok Keahlian Fisiologi, Biologi Perkembangan dan Biomedis, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB serta berkolaborasi dengan tim Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Baca Juga: Camila Cabello Mencuri Perhatian dengan Transformasi Rambut Pirang Platina dan Gaya Glam '90-an

Dua area yang dituju oleh tim adalah Desa Sukajaya dan Dusun Haurlawang (berjarak 3,5 – 4 km dari kantor Desa Sukajaya), Kelurahan Cipamengpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Kantor Desa Sukajaya merupakan salah satu posko bencana dan memiliki aula yang dapat menampung penduduk penyintas untuk mendapatkan layanan Bio-Medis yang dihadiri oleh 30 penyintas berikut keluarga. Di sisi lain, secara kewilayahan, Dusun Haurlawang berlokasi di wilayah dalam cakupan Rukun Warga 06 yang terdiri dari 4 Rukun Tetangga dan kegiatan PM diadakan di aula Dusun Haurlawang yang dikunjungi oleh sekitar 35 penyintas bersama anggota keluarganya.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x