Penanganan Stunting di Sumedang Libatkan Akademisi dan Mahasiswa

- 29 November 2023, 22:38 WIB
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman melaporkan KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa di Sumedang tahun 2024 akan dilakukan mahasiswa dari 57 perguruan tinggi kepada Mendagri Tito Karnavian.
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman melaporkan KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa di Sumedang tahun 2024 akan dilakukan mahasiswa dari 57 perguruan tinggi kepada Mendagri Tito Karnavian. /FOTO: sumedangkab.go.id

SUMEDANG BAGUS - Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman melaporkan KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa di Sumedang tahun 2024 akan dilakukan mahasiswa dari 57 perguruan tinggi kepada Mendagri Tito Karnavian. Laporan disampaikan Pj Bupati Herman saat audensi dengan Mendagri di Kemendagri, Selasa (28/11/2023). “Insyaallah Januari 2024 semua desa di Sumedang, 277 Desa/Kelurahan akan menjadi lokus KKN tematik. Sebanyak 2.510 mahasiswa dari 51 perguruan tinggi di Jabar dan Banten diterjunkan ke desa-desa,” kata Herman.

Menurut Herman, ada tiga indikator dalam KKN Tematik, pertama untuk meningkatnya literasi masyarakat miskin, kedua untuk mewujudkan zero new stunting dan ketiga meningkatnya daya saing desa. “Untuk tahun depan ada tambahan masalah tentang angka kematian ibu dan bayi yang ingin kami turunkan. Hingga triwulan ketiga3 tahun 2023 ini angka kematian ibu ada 10 orang dan bayi 130 orang. Harapannya kematian ibu bisa zero dan kematian bayi di bawah 50,” kata Herman.

Dijelaskan Pj Bupati Herman, dalam penurunan kemiskinan diharapkan KKN Tematik ini bisa meningkatan literasi masyarakat miskin ekstrem dengan target 100 persen, zero new stunting targetnya 100 persen dan one village one product targetnya 1 produk dari 1 desa. “Untuk mewujudkan zero new stunting tidak ada stunting yang baru, kami telah berdiskusi dengan Kementrian Kesehatan dan analisis di lapangan,” katanya.

Baca Juga: Sumedang Raih Penghargaan Sebagai Kabupaten Sehat dari Kemenkes

Menurutnya, untuk menurukan stunting yang paling signifikan zero new stunting, tidak boleh ada stunting baru. “Kalau ada kami treatmen tapi tidak boleh ada yang baru. Makanya kami kolaborasi terkait stunting ini dengan perguruan tinggi,” katanya.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mendukung penuh langkah apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan perguruan tinggi terkait penanganan stunting. “Saya kagum melibatkan akademisi dan mahasiswa karena program ini dikemas kedalam paket kurikulum pendidikan itu tidak gampang. Jarang mahasiswa dilibatkan dalam rangka penanganan stunting dan ibu hamil,” kata Tito.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah