Network
SUMEDANG BAGUS - Kabupaten Sumedang meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda Tahun 2023 dari Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI atas keberhasilannya dalam mewujudkan program Kabupaten Sehat. Penghargaan diterima langsung Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman yang hadir didampingi Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat Kabupaten Sumedang di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Acara bertajuk 'Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tahun 2023' tersebut digelar Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Menurut Pj Bupati Herman Suryatman, penghargaan yang didapat merupakan wujud komitmen dari warga masyarakat dan pemerintah Sumedang untuk mewujudkan Kabupaten Sehat. "Sumedang bersama warga masyarakat, tentunya telah membuktikan bisa membangun Kabupaten Sehat," ujar Pj Bupati Sumedang.
Baca Juga: Konferensi PWI di Sumedang dibuka PJ Bupati
Pj Bupati Herman mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat Sumedang yang telah bersama-sama membangun Kabupaten Sumedang. "Saya atas nama Pemkab Sumedang mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat Sumedang yang telah bahu-membahu dalam membangun Kabupaten Sumedang," ujarnya. Pj. Bupati juga berpesan agar masyarakat Sumedang bisa mempertahankan Sumedang sebagai Kabupaten sehat.
Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro mengapresiasi para kepala daerah yang telah berusaha keras mewujudkan daerahnya menjadi Kabupaten/Kota Sehat. "Ada 67% Kabupaten/kota di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai Kabupaten Sehat, 33 persen lainnya masih harus dioptimalkan lagi kesehatannya," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mempunyai tugas berat yaitu mendekatkan layanan primer agar semakin dekat ke rakyat "Pak Menteri Kesehatan diperintahkan Pak Presiden dan Pak Mendagri akan mendukung penuh layanan primer harus semakin dekat ke rakyat," ujarnya
Suhajar juga menyampaikan data lainnya bahwa dari 100 rumah tangga, terdapat 91 rumah tangga yang sudah mendapatkan air minum layak, sementara 9 lainnya harus diberikan air bersih oleh pihak pemerintah daerah. “Kemudian, dari 100 rumah tangga, 85 rumah tangga sudah mendapatkan akses sanitasi yang baik. Berarti masih 15 rumah dari 100 rumah tangga yang memerlukan uluran tangan bupati/wali kota untuk membantu sanitasi layak,” katanya.***
