Waduk Jatigede Surut, Makam Leluhur Warga Sumedang Muncul ke Permukaan

- 6 Oktober 2023, 08:21 WIB
Suasana permukaan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, yang mengering, Selasa, 3 Oktiber 2023.
Suasana permukaan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, yang mengering, Selasa, 3 Oktiber 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

SUMEDANG BAGUS - Waduk Jatigede, yang terletak di Kabupaten Sumedang, saat ini sedang mengalami penurunan volume air yang signifikan akibat musim kemarau yang panjang. Dampak menarik dari penurunan air ini adalah munculnya makam leluhur warga Sumedang ke permukaan.

Ranting-ranting pohon kering mulai muncul dari dasar Waduk Jatigede, membentuk titik berkumpul yang menarik perhatian warga setempat. Meskipun volume air waduk menurun, bagian bawah pohon-pohon tersebut masih terendam oleh air waduk, dan genangan air telah memisahkan makam dengan permukiman lainnya.

Salah satu tempat yang terkena dampak dari penurunan air ini adalah makam dari Prabu Guru Aji Putih dan istrinya Ratna Inten, yang berlokasi di Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja. Makam keduanya memiliki nilai sejarah penting, karena dianggap sebagai cikal bakal Sumedang.

Baca Juga: KPAI Minta Perlindungan dan Pendidikan bagi Korban Bullying di Cilacap, Jawa Tengah

Agus (52), seorang warga setempat, menyatakan, "Iya itu sebelah sana ada makam Sanghyang Prabu Guru Aji Putih dan istrinya, kan cikal bakal Sumedang dari sini." Meskipun makam ini saat ini terendam oleh genangan air waduk, orang-orang masih tetap datang untuk berziarah ke tempat tersebut. Beberapa bahkan menggunakan perahu atau mengunjungi pesisir yang tidak tergenang oleh air waduk.

Makam Guru Aji Putih awalnya berada di Desa Cipaku, namun desa tersebut kemudian dimekarkan menjadi tiga desa yang berbeda: Desa Cipaku, Desa Pakualam, dan Desa Karangpakuan. "Dulunya mah di sini Desa Cipaku cuma dimekarkan jadi Desa Pakualam, Desa Cipaku, dan Desa Karangpakuan," jelas Agus.

Widah (50), warga lainnya, mengungkapkan bahwa makam Guru Aji Putih sekarang terendam oleh genangan air waduk, dengan ciri-ciri ranting-ranting pohon yang muncul ke permukaan saat air surut akibat musim kemarau. "Itu tuh di sana yang banyak reranting pohonnya," katanya sambil menunjuk ke arah genangan air Waduk Jatigede.

Baca Juga: Pemprov Jabar Tambah Kuota Buangan Sampah ke TPA Sarimukti

Air yang menggenangi makam Guru Aji Putih pernah dua kali surut pada tahun-tahun awal saat proses penggenangan waduk pada tahun 2015. Hal ini menciptakan momen langka di mana makam leluhur tersebut kembali muncul ke permukaan, mengingatkan semua orang akan sejarah dan warisan budaya Sumedang yang kaya.***

Editor: Achmad Wirahadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah