Siswi SD di Gresik Mengalami Kebutaan Akibat Insiden Tusuk Bakso

- 26 September 2023, 21:47 WIB
 Ilustrasi Siswi SD Gresik yang mengalami kebutaan.
Ilustrasi Siswi SD Gresik yang mengalami kebutaan. /FOTO: tangkapan layar instagram @fakta.indo

SUMEDANG BAGUS - Kasus tragis mengenai seorang siswi SD berusia 8 tahun, berinisial SAH, yang mengalami kebutaan setelah dicolok mata menggunakan tusuk bakso oleh seorang kakak kelasnya telah mengguncang masyarakat di Gresik. Kejadian mengerikan ini terjadi pada Senin, 7 Agustus 2023, dan telah menimbulkan berbagai pertanyaan tentang tanggung jawab sekolah dan penegakan hukum.

Korban, SAH, mengalami kejadian mengerikan ini setelah dia diduga tidak memberikan uang pada kakak kelasnya. Mata kanan SAH mengeluarkan darah yang mengotori seragam putihnya sebagai akibat dari serangan tersebut. Orang tua korban telah menyampaikan ketidakpuasannya terhadap pihak sekolah karena mereka tidak diizinkan melihat rekaman CCTV saat kejadian. Sayangnya, Polisi juga menghadapi kendala karena rekaman CCTV tersebut sudah terhapus, dan kapasitas memori DVR CCTV hanya mampu merekam selama 12 hari terakhir.

Baca Juga: Zona Mati di Lepas Pantai Thailand Timur

Pada Kamis, 21 September 2023, Polres Gresik merilis hasil pemeriksaan MRI terhadap korban yang dilakukan di RS PHC Surabaya. Menurut dokter spesialis mata, dr. Bambang Tuhariyanto, kebutaan yang dialami korban tidak disebabkan oleh luka fisik atau tindak kekerasan. "Dari pemeriksaan fisik makro tidak ditemukan kelainan apapun, mulai dari bekas luka tidak ada. Juga tidak ditemukan bekas tindakan kekerasan, tanda-tanda darah, atau kelainan saraf," ujar dr. Bambang. Lebih lanjut, dr. Bambang menjelaskan bahwa penurunan penglihatan mata bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti katarak atau gangguan mata lainnya. "Salah satu contoh adalah buta warna," tambahnya. "Seberapa jelek, kondisi korban saat ini hampir buta," ungkap dr. Bambang.

Tidak hanya itu, orang tua SAH juga dilaporkan mendapat intimidasi dari seorang oknum pejabat dan dipaksa untuk membuat pernyataan maaf secara terbuka kepada publik. Abdul Malik, pengacara keluarga SAH, mengungkapkan bahwa oknum tersebut adalah seorang sekretaris desa yang dibayar oleh pemerintah daerah. Ia juga mengancam bahwa jika pernyataan maaf tidak dicabut dalam waktu 5 hari, orang tua SAH akan dipecat. Situasi ini semakin memperumit kasus yang telah memilukan hati banyak orang di Gresik.

Kasus ini terus menjadi perhatian publik dan memunculkan pertanyaan tentang keamanan dan perlindungan anak-anak di sekolah serta keberlanjutan penyelidikan hukum terkait insiden mengerikan ini. Semua pihak berharap agar kasus ini bisa segera diungkap dengan baik dan adil, serta korban bisa mendapatkan keadilan atas kejadian tragis yang menimpanya.

Editor: Helmi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah