"Sehingga untuk perumahan dan pemukiman peruntukkannya sangat terbatas," ujarnya.
Ia pun menyarankan agar pihak terkait selalu memperhatikan UU Penataan Ruang dan Lahan di kawasan yang berpotensi longsor.
Baca Juga: Curhat Soal Vaksinator yang Grogi, Jokowi ke Sri Mulyani: Seperti Suntik Vaksin Masa Kecil
Ia menjelaskan, longsoran yang terjadi bukanlah jenis longsoran biasa, melainkan bisa merupakan longsoran kompleks.
Lebih lanjut, menurtnya, kejadian di Sumedang ini terjadi karena proses gelinciran (sliding) pada bagian atas hingga proses aliran (flowing) di bagian tengah dan bawah sistem longsoran.
"Kejadian longsoran yang diikuti oleh proses aliran lumpur atau bahkan aliran bahan rombakan umumnya menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan,” katanya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Deddy Corbuzier Unggah Foto Salat Bersama: Kita akan Merindukanmu
Berdasarkan pengamatan dan analisisnya, area longsoran Cimanggung ini berawal dari bagian tengah sistem lereng yang ada, sehingga keseimbangan atau kestabilan lereng terganggu serta terjadi hujan lebat.
Selain itu di area tersebut lahannya sudah banyak dibuka untuk area perumahan, baik pada bagian atas lereng, tengah hingga pada bagian bawahnya.
Kenaikan tekanan pori dan berat isi material pembentuk lereng oleh infiltrasi air hujan, telah memberikan kontribusi yang sangat berarti pada proses terbentuknya longsoran ini.