Waspadai Meningkatnya Gigitan Nyamuk saat Musim Panas

- 22 Maret 2024, 12:50 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi ketika menanggapi peningkatan kasus dengue di Indonesia usai menghadiri talkshow yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi ketika menanggapi peningkatan kasus dengue di Indonesia usai menghadiri talkshow yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (21/3/2024). /FOTO: ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

SUMEDANG BAGUS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperingatkan bahwa gigitan nyamuk meningkat 2,5 kali lipat selama cuaca panas dan kering. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, "Nyamuk akan menggigit lebih sering, 2,5 kali lipat pada suhu 30 derajat ke atas, jadi dia akan lebih sering menggigit kalau suhunya tinggi."

Imran juga menyatakan bahwa meski tahun 2024 mengalami suhu cuaca yang lebih panas, tingkat curah hujan cukup tinggi. Hal ini meningkatkan keganasan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab demam berdarah. "Otomatis sarang nyamuknya makin banyak, nyamuknya tambah banyak dan semakin ganas," tambah Imran.

Selain cuaca yang panas, hujan yang tersebar secara tidak merata juga memperbanyak tempat perkembangbiakan nyamuk, baik berupa genangan air atau air yang tertahan di suatu media hingga kualitanya menjadi kotor. Imran menyarankan kepada masyarakat untuk menjadikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai kebiasaan hidup sehat dan bersih. Setiap tempat yang menampung air harus dipastikan bebas dari jentik nyamuk dan tidak keruh.

Dia juga meminta masyarakat untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian lengan panjang, tidur dengan kelambu, dan mengoleskan krim anti-nyamuk secara rutin. Terutama menjelang musim mudik, potensi penularan penyakit meningkat. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menjaga kebersihan diri selama perjalanan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Imran menambahkan bahwa sekitar 50 persen kasus dengue tidak menunjukkan gejala yang jelas, oleh karena itu perlu waspada dan memperhatikan tanda-tanda penyakit tersebut, terutama saat perayaan lebaran yang memungkinkan peningkatan kasus.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x