Network
SUMEDANG BAGUS - Produsen peralatan adventure out door asal Kota Bandung, Jawa Barat, Eiger terus melakukan development terhadap produk-produknya. Saat ini merk yang sangat terkenal di antara pecinta olahraga ekstrem dan petualangan alam ini mulai merambah pada penggunaan material yang sustainable, ramah terhadap lingkungan, dengan tetap mempertahankan kualitas serta kehandalan produknya.
Menurut Oki Lutfi Nurdin, Product Resaerch & Development PT Eigerindo Multi Produk Industri, perusahaannya tempat berkerja memiliki projek jangka panjang yaitu membuat barang-barang keperluan outdoor dengan memperhatikan isu lingkungan dan pelestarian alam.
"Isu lingkungan sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun karena dulu teknologinya belum mendukung serta bahan baku yang mahal, Eiger belum fokus kesana,” katanya Oki Lutfi dalam acara Journalist Camp, PRMN X Eiger yang berlangsung di Sari Ater, Subang, pekan lalu.
Baca Juga: Mengenal Socio Eco Journalism Bersama Deni Yudiawan
Diakui oleh Oki, awalnya teknologi untuk menciptakan produk berbahan sustainable memerlukan biaya produksi yang cukup besar. Selain itu prosesnya lebih rumit daripada bahan reguler, sehingga berimbas pada harga jual yang lebih mahal.
“Perbandingannya biayanya mencapai 2 atau 3 kali lipat lebih mahal dari bahan-bahan reguler. Karena itu, dulu jika produk menggunakan bahan daur ulang, harganya akan sangat tinggi dan sulit dijangkau konsumen," kata Oki.
Namun, saat ini situasi sudah berubah, kesempatan untuk menggunakan material ramah lingkungan semakin memungkinkan. Pilihan bahan bakunya sudah banyak tersedia dan teknologinya juga sudah semakin berkembang.
Salah satu produk berkelanjutan yang diproduksi Eiger adalah tas ransel Ecosavior 45 Rucksack yang terbuat dari polyester, yang terbuat dari limbah botol plastik bekas. Ransel yang memiliki fitur untuk menyimpan sampah ini bisa didapat dengan harga Rp. 1.999.000.
