Network
SUMEDANG BAGUS - Melakukan peliputan di alam bebas mungkin terdengar seru dan menantang. Namun, jika tidak dilakukan dengan persiapan yang cukup, bisa berubah menjadi bencana. Seperti diutarakan oleh salah seorang pegiat kegiatan alam asal Bandung, Galih Donikara.
Menurut pria yang pernah mendaki puncak tertinggi di dunia, yaitu Gunung Everest di Himalaya dalam Ekspedisi 7 Summits Indonesia ini mengatakan, terdapat dua hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan di alam terbuka, yaitu mengandung bahaya dan mengundang bahaya.
Mengandung bahaya memiliki pengertian bahwa resiko yang mungkin terjadi sudah diketahui, sehingga sebelum melakukan kegiatan sudah dilakukan persiapan yang matang untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Keselamatan Penumpang Prioritas Utama Menteri BUMN Erick Thohir dalam Operasionalisasi LRT Jabodebek
“Perlengkapan dan perbekalan sudah kita persiapkan dengan baik, kondisi fisik tubuh juga sudah dilatih sebelum melakukan peliputan di alam bebas. Dengan demikian kita sadar bahwa bahaya bisa diminimalisir dengan persiapan yang baik, “ ujar Galih dalam kegiatan Journalist Camp, prmn x eiger, yang berlanngsung di Ciater, Subang Pekan lalu.
Sebaliknya, mengundang bahaya bersifat kelalaian manusia. Menggangap ringan masalah persiapan dan peralatan bisa berakibat buruk bagi keselamatan diri saat berada di alam bebas.
“Naik Gunung atau kegiatan alam lainnya mengandurng resiko tinggi, jangan diundang kesulitannya. Jangan sombong juga, sebab gunung yang “memilih” siapa yang boleh naik ke punggunggnya,” tuturnya.
Baca Juga: Putri Ketiga Komedian Komeng, Caca Alhayu Aldi, Berpulang di Usia 10 Tahun
Galih mengatakan, ada empat unsur penting (Fundamental Skill) yang perlu dilatih sebelum melakukan kegiatan di alam, yaitu:
