Banjir Terjang Bandung, Ini Solusi dari Pakar ITB

- 12 Januari 2024, 21:58 WIB
Pakar ITB menanggapi banjir di Bandung
Pakar ITB menanggapi banjir di Bandung /Humas ITB

Di sisi lain, beliau mencontohkan sejumlah kota di negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Cina, Thailand, hingga Filipina yang sudah menerapkan infiltrasi yang sangat baik untuk mempersipkan apabila terjadi siklus banjir tertentu. "Di Jepang misalnya Infiltrasinya dibuat bagus, kapasitasnya dibuat sangat besar. Kiri kanan sungai dapat menampung seandainya ada banjir," ujarnya.

Menurutnya, di pinggiran sungai di Jepang, ketika hujannya kecil lokasi tersebut dapat menjadi area bermain hingga fasilitas olahraga. Ketika curah hujan tinggi area tersebut menjadi daya tampung banjir.

Selain itu, solusi lain yang sudah ada di Tokyo, Jepang, seperti katedral bawah tanah yang dibangun di bawah infrastruktur gedung-gedung untuk daya tampung air yang sangat luar biasa. Sedangkan di Hongkong, yang kotanya sudah padat, memutuskan penanganan banjir dengan underground tunnel, yakni pembesaran gorong-gorong di bawah tanah sebagai opsi lain dari aliran sungai.

Di sisi lain, beliau menilai perlunya rencana strategi (renstra) dari pemerintah untuk jangka waktu yang panjang, misalnya 20 tahun ke depan untuk penanganan banjir. Beliau pun menekankan perlunya ada lembaga khusus yang fokus untuk penanganan banjir.

"Belum ada pihak yang fokus dan bertanggung jawab untuk menangani banjir. Dari sisi kelembagaannya, entah itu koordinasi antar lembaga, entah itu lembaga yang benar-benar berdedikasi untuk urusan banjir ternyata masih belum khusus ada. Seharunya perlu lembaga khusus yang fokus terhadap banjir. Di sisi lain, upaya lebih perlu dilakukan untuk mempersiapkan daya tampung dan menambah infiltrasi. Misalnya program biopori ditingkatkan, normalisasi, naturalisasi digiatkan," ujarnya.

Heri pun menegaskan, terkait hal tersebut, karena memerlukan waktu yang panjang, maka perlu investasi yang lebih tinggi untuk mengurangi kerugian yang lebih besar dari banjir.***

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah