Pemerintah Akan Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja untuk Memenuhi Kebutuhan Stok

- 18 Maret 2024, 21:44 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (18/3/2024).
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (18/3/2024). /FOTO: ANTARA/Yashinta Difa

SUMEDANG BAGUS -  Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengumumkan bahwa pemerintah akan melakukan impor sebanyak 22.500 ton beras dari Kamboja. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan stok beras yang cukup menjelang perayaan Idul Fitri 1445H, sambil tetap mengandalkan produksi dalam negeri.

Arief menjelaskan bahwa meskipun pemerintah mengutamakan produksi dalam negeri, namun untuk memenuhi kebutuhan saat ini, impor dari luar negeri menjadi alternatif. Impor tersebut diharapkan dapat mengimbangi produksi dalam negeri, terutama mengingat panen raya padi di Indonesia akan dilaksanakan pada Maret-April 2024.

Dia menyampaikan optimisme terhadap penurunan harga beras, mengingat harga gabah yang sedang mengalami koreksi menjadi Rp6.700 per kilogram. Namun, hal ini tergantung pada produksi yang sesuai dengan perencanaan.

Arief juga menegaskan bahwa pemerintah akan mencukupi kebutuhan beras bagi masyarakat, termasuk dengan memberikan bantuan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Melalui program ini, sekitar 22 juta KPM akan menerima bantuan beras 10 kilogram secara gratis selama enam bulan menjelang Lebaran.

Pemerintah juga terus memantau stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) agar tetap stabil, dengan target stok sekitar 1,2 juta ton hingga Juni 2024. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memastikan ketersediaan beras yang cukup dan harga yang stabil menjelang perayaan Idul Fitri.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x