Jabar Masuki Masa Panen pada April 2024, Stok Beras Dipastikan Aman

- 13 Maret 2024, 19:43 WIB
Rapat yang membahas ketahanan pangan di Jabar
Rapat yang membahas ketahanan pangan di Jabar /Humas Jabar

SUMEDANG BAGUS -- Meski terjadi defisit produksi beras pada Januari dan Februari 2024, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, stok beras Jabar aman sampai Lebaran. Hal tersebut karena stok beras dari Bulog yang berasal dari kota-kota lain di luar Jabar maupun impor, terbilang mencukupi. 

Defisit produksi beras di Jabar terjadi karena bergesernya masa tanam padi di Jabar dari Oktober menjadi Desember 2023. Hal itu terjadi karena perubahan iklim atau khususnya el nino yang terjadi pada tahun 2023. 

Baca Juga: Bapanas Berlakukan HET untuk Beras Premium Selama Ramadhan, Cek Harganya!

Dengan bergesernya masa tanam, masa panen di Jabar pun bergeser. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar memastikan, pada April 2024 akan terjadi panen raya beras sehingga stok beras di Jabar akan surplus pada April hingga Juni. 

 Dalam kalender, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 10 - 11 April 2024 dan pada saat itu Jabar akan panen raya. "Stok beras Jabar sampai Lebaran aman, dan tidak dalam situasi defisit," ujar Bey Machmudin usai rapat membahas ketahanan pangan Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu 13 Maret 2024.

Rapat dengan para perangkat daerah membahas ketahanan pangan Jabar jangka panjang, serta berbagai permasalahan dengan berbagai soluisnya. Seperti kelangkaan dan kenaikan harga beberapa komoditas strategis seperti cabai dan daging.

Untuk menjaga beras tetap tersedia bagi masyarakat, Pemdaprov terus berkomunikasi intens dengan Bulog. "Kami terus berkoordinasi dengan Bulog untuk penyediaan beras di retail-retail (pasar modern)," kata Bey.

Menurut Bey, distribusi beras dari Bulog ke retail kedatangannya bertahap mengingat cadangan beras tersebut harus diproses terlebih dahulu. "Harus dilakukan pengepakan segala macam, jadi jumlahnya pun (terkesan) sedikit," katanya.

Bey mengimbau masyarakat tetap tenang menyikapi kelangkaan dan kenaikan beberapa komoditas, alias tidak beli panik (panic buying). "Sesuaikan belanja dengan kebutuhan untuk menghindari kelangkaan," tuturnya.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x