Aktivitas Gunung Semeru Terus Tinggi, Dilarang Beraktivitas Dalam Radius 5 Km dari Puncak

- 16 Februari 2024, 16:03 WIB
Konferensi Pers di Badan Geologi tentang Gunung Semeru
Konferensi Pers di Badan Geologi tentang Gunung Semeru /B. Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Saat ini, Gunung Api Semeru terus mengalami erupsi sejak 16 Desember 2021. Hal tersebut membuat tingkat aktivitas Gunung Api Semeru masih pada level III (Siaga) hingga saat ini.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengungkapkan, sejak awal tahun 1.800-an sudah sering terjadi erupsi di Gunung Semeru. Meski tak bisa memprediksi kapan letusan terbesar akan terjadi, pihaknya telah menempatkan peralatan di kawasan Gunung Semeru agar untuk memberi peringatan jika terjadi peningkatan aktivitas.

Hingga 15 Februari 2024, masih terjadi aktivitas erupsi, awan panas, dan guguran lava di Gunung Semeru. Tapi, secara visual jarang teramati karena terkendala cuaca berkabut. Hendra juga menyatakan, kegemoaan Gunung Semeru didominasi oleh gempa-gempa permukaan, yang mengindikasikan aktivvitas saat ini didominasu aktivitas magmatik pada kedalaman yang dangkal.

Sementara itu, Ketua Tim Gunung Api PVMBG Heruningtyas menyatakan, potensi bahaya terbesar Gunung Api Semeru merupakan guguran materialnya yang menumpuk. Terdapat kubah lava yang berukuran besar di kawah Gunung Semeru yang akan sangat berbahaya jika hancur.

"Gunung Semeru setiap hari mengalami erupsi. Tapi, potensi terbesarnya yaitu guguran materialnya yang menumpuk," ujarnya.

Heruningtyas pun menyatakan, karena pada 16 Fevruari 2024 ini Gunung Semeru masih pada Level III (Siaga), masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, masyarakat termasuk para pendaki pun direkomendasikan agar tidak beraktivitas dalan radius 5 km dari kawah/ puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Apalagi, aliran lahar bisa mencapai 17 km dari puncak Gunung Semeru.

Masyarakat juga diimbau agar mewasoadau potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/ lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Daerah yang harus diwaspadai yaitu terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu juga perlu diwasoadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x