Bansos Berkelanjutan: Peningkatan Skill sebagai Solusi Utama untuk Generasi Muda

- 29 Januari 2024, 20:15 WIB
Ilustrasi-Sejumlah peserta mengamati pelatihan menjahit yang diberikan oleh Kementerian Sosial.
Ilustrasi-Sejumlah peserta mengamati pelatihan menjahit yang diberikan oleh Kementerian Sosial. /FOTO: ANTARA/HO-Kementerian Sosial

SUMEDANG BAGUS - Dosen Sosiologi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saifuddin Asrori, mengemukakan pandangan baru terkait bantuan sosial (bansos). Menurutnya, bansos seharusnya lebih difokuskan pada peningkatan kapasitas atau kemampuan (skill) masyarakat, terutama generasi milenial dan Z (Gen Z).

Menurut Saifuddin, memberikan bansos dalam bentuk uang tidak cukup efektif, terutama untuk generasi yang membutuhkan bantuan. Ia menyoroti pentingnya memberikan bansos dalam bentuk peningkatan skill. Sebagai contoh, ia merujuk pada program Prakerja yang berhasil meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya generasi muda, dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

"Program Prakerja misalnya, menurut saya itu sangat solutif, apalagi kalau anak-anak sampai dapat sertifikat. Anak-anak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ikut Prakerja, mendapatkan sertifikat, berarti kan terbukti punya kemampuan di bidangnya," ungkap Saifuddin.

Baca Juga: Tim SAR Temukan 16 Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango dengan Selamat

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa masyarakat yang memiliki sertifikat keahlian akan dihargai lebih tinggi, membuka peluang terserapnya lebih banyak angkatan kerja di sektor yang sesuai dengan keahliannya.

"Kalau bisa bansos itu dalam bentuk sertifikasi-sertifikasi, peningkatan kemampuan, apalagi zaman sekarang, banyak perusahaan butuh sertifikasi halal," tambahnya.

Saifuddin menyoroti pentingnya mempertimbangkan parameter dan kelompok sasaran dalam pemberian bansos. Menurutnya, hal ini akan membuat bantuan menjadi lebih berdampak dan berkelanjutan.

Pandangan ini juga mencerminkan upaya mengurangi politisasi bansos, yang saat ini marak terjadi menjelang Pemilihan Umum 2024. Saifuddin berpendapat bahwa fokus utama pemerintah seharusnya adalah pada parameter atau sasaran bansos yang jelas dan bermanfaat.

"Bansos dipolitisasi itu seperti garam di laut saja, akan hilang dengan sendirinya. Itu momentum aja lah, masyarakat toh senang-senang saja dapat bansos. Kalau bicara tepat atau tidak, tergantung apa yang mau dituju, yang utama itu prioritas," pungkas Saifuddin.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x