AIrlangga Hartarto Sebut Pekerja Migran Indonesia Sebagai Pahlawan, Berikan Devisa Sebesar Rp159,7 Triliun

- 16 Maret 2022, 16:20 WIB
Ilustrasi pekerja migran Indonesia, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sudah sepantasnya pekerja migran ini disebut pahlawan devisa bagi negara.
Ilustrasi pekerja migran Indonesia, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sudah sepantasnya pekerja migran ini disebut pahlawan devisa bagi negara. /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

SUMEDANGKLIK – Para pekerja migran Indonesia sudah selayaknya disebut sebagai pahlawan. Dengan tersebarnya pekerja migran ini, dianggap mampu memberi tambahan devisa bagi negara.

Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang disampaikan secara virtual dalam kegiatan sosialisasi skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penempatan bagi pekerja migran Indonesia yang juga dihadiri Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja.

Dikatakan Airlangga, saat ini pekerja migran Indonesia sudah memberikan sumbangsih bagi devisa negara yang jumlahnya kurang lebih Rp159,7 triliun per tahun.

Baca Juga: Tidak Hanya Rizky Febian, Polisi Juga Segera Panggil 6 Orang Ini ke Bareskrim Polri. Siapa Sajakah Mereka?

“Pekerja migran Indonesia menjadi solusi bagi pengentasan kemiskinan agar mengurangi pengangguran di Indonesia yang tahun ini mencapai 61 juta orang. Dan angka tercatat resmi di BP2MI sekarang ini sebesar 4,4 juta (orang) merupakan angka yang cukup tinggi dan sangat membantu negara,” ujar Airlangga.

Oleh karena itu, Menko Bidang Ekonomi sudah mengeluarkan Permenko Nomor 1 tahun 2022 dan Permenko Nomor 2 tahun 2022, yang memperbaiki skema penyaluran KUR Penempatan bagi pekerja migran Indonesia.

KUR ini, kata Airlangga, bertujuan untuk meningkatkan, memperluas, dan mempermudah pelaksanaan KUR dengan penyederhanaan penyaluran. Dengan bunga ringan, wajar dan platformnya bisa ditingkatkan hingga Rp100 juta.

Baca Juga: Kembali Terjadi Banjir Dan Longsor, Kabupaten Bandung Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

“Semoga skema KUR ini dapat dimanfaatkan bagi pekerja migran, agar tidak lagi menjual set-aset atau harta benda yang paling penting. Dan harapan kita skema ini dapat memutus mata rantai rentenir yang selama ini memanfaatkan,” ucap Airlangga.

Sementara itu, Sekda Jawa Barat Setiawan menuturkan, dengan adanya KUR Penempatan khusus bagi pekerja migran ini akan banyak dampak positifnya.

“Saya pikir sangat bagus karena dampak positifnya bagi para pekerja migran Indonesia ini mereka akan diringankan. Kan mereka itu perlu biaya untuk persiapan kepergian,” ungkap Setiawan.

Baca Juga: Berani Berbuat Maksiat di Bulan Ramadhan, Siap-siap Azab Ini Bakal Menanti

Dikhawatirkan, lanjut Setiawan, para pekerja migran ini banyak didatangi oleh rentenir untuk meminjamkan dana dengan bunga sangat besar.

“Nah, saat ini sudah ada fasilitasnya. Dengan bunga yang rendah dan terjamin karena sudah ada intervensi dari bank,” ungkapnya.

Tentunya, lanjut Setiawan, dengan adanya program KUR pekerja migran Indonesia ini akan meringankan dan memudahkan bagi para pekerja migran seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Baca Juga: China Kecam Taiwan yang Ambil 'Keuntungan' dari Perang Ukraina

Untuk perkembangan KUR di Jawa Barat, dijelaskan dia, didasarkan adanya komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Sehingga perkembangan UMKM sangat tinggi dan ternyata jumlah penerima KUR meningkat tiap tahunnya, pada tahun 2021 sebesar 19,9 persen dari tahun 2020.

“Penyaluran KUR di Jawa Barat di tahun 2022 ini (posisi 31 Januari 2022) telah mencapai Rp2,93 triliun pada 86.983 debitur. Dan tentu saja kita harapkan efek domino bagi masyarakat,” tutur Setiawan.

Setiawan pun menjelaskan, di Jawa Barat ini ada lima daerah penyumbang pekerja migran terbanyak. Yakni, Kabupaten Indramayu sebanyak 5.262 orang, Kabupaten Cirebon (2.624 orang), Kabupaten Subang (1.558 orang), Kabupaten Majalengka (622 orang), dan Kabupaten Karawang sebanyak 519 orang. ***

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah