Partai Demokrat Disebut Bakal Dikudeta, AHY: Pelaku dari Lingkaran Pemerintahan Jokowi

- 2 Februari 2021, 07:40 WIB
Bongkar! AHY Beberkan 5 Orang yang Ingin Kudeta Partai Demokrat!
Bongkar! AHY Beberkan 5 Orang yang Ingin Kudeta Partai Demokrat! /Instagram @agusyudhoyono

PR SUMEDANG - Secara mengejutkan, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan saat ini ada gerakan kudeta atau pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

AHY menyebut bahwa pihak dari lingkaran dalam Presiden Joko Widodo berusaha melakukan kudeta terhadap posisi tertinggi partainya.

Adanya upaya kudeta tersebut AHY jelaskan pada konferensi pers yang digelar pada Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: PPKM Tidak Efektif, Ma'ruf Amin: yang Tidak Patuh, Kafir!

"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya kudeta kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY yang dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari Antara.

Lebih lanjut, AHY menjelaskan tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat itu secara inkonstitusional.

Hal tersebut diketahui AHY dari laporan dan aduan dari pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang.

Baca Juga:  Imlek 2021, Taman Safari Indonesia Adakan Perayaan dengan Pokes Ketat

"10 hari lalu, kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang, tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis," tegasnya.

Putra sulung Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini membeberkan informasi pelaku yang didapatnya dari saksi.

Gabungan dari pelaku gerakan itu terdiri dari 5 orang, 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi.

Baca Juga: Jadwal Trans TV Hari Ini Selasa, 2 Februari 2021, Ada Drama The Penthouse hingga Film Three Days To Kill

Seruan dan permintaan dukungan untuk mengambil alih posisi Ketum Partai Demokrat tersebut, dilakukan melalui telepon maupun pertemuan langsung.

"Dalam komunikasi mereka, kudeta posisi Ketum Partai Demokrat, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024," ujar AHY.

Berdasarkan penuturan saksi, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar.

Baca Juga: Hari Valentine Makin Dekat, Simak 17 Ucapan Romantis yang Dijamin Bikin Pasangan Makin Cinta

Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, pasalnya pelaku mendapat dukungan sejumlah petinggi di lingkaran kekuasaan pemerintah.

"Kami masih berkeyakinan, rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara, yang sangat kami hormati, dan yang juga telah mendapatkan kepercayaan rakyat," tutur AHY.

AHY menyatakan sudah mencium isu kudeta ini sejak satu bulan yang lalu.

Baca Juga: Doyoung NCT Adakan Konser Mini di Hari Ulang Tahunnya, Berikut Link Streaming Online

Pada awalnya, pihaknya menganggap persoalan ini hanyalah urusan internal belaka.

"Tetapi sejak adanya laporan keterlibatan pihak eksternal dari lingkar kekuasaan, yang masuk secara beruntun pada minggu yang lalu, maka kami melakukan penyelidikan secara mendalam," lanjut AHY.

AHY memastikan akan menempuh jalur dengan mengindahkan konstitusi dan undang-undang, pranata hukum serta ikhtiar politik, yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan, moral dan etika.

Baca Juga: Menawan dan Mempesona, Ini 3 Visual Teratas TREASURE yang Berhasil Pikat Penggemar untuk Jatuh Cinta

"Tentu kami akan bersikap tegas. Namun, insya Allah, Partai Demokrat akan tetap konsisten menggunakan cara-cara yang damai dan berkeadaban, bukan kekerasan dan kegaduhan sosial, yang mungkin saja akan mengganggu situasi nasional, yang tengah menghadapi tantangan pandemik Covid-19 dan krisis ekonomi dewasa ini," pungkas AHY.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x