Demokrat Soal Wajib Vaksinasi Covid-19: Bukan Diancam, Tapi Mengetuk Kesadaran Rakyat

- 14 Januari 2021, 14:01 WIB
Kolase foto Jokwi (kiri) dan Rachland Nashidik (kanan)
Kolase foto Jokwi (kiri) dan Rachland Nashidik (kanan) /sumber instagram @jokowi dan twitter @RachlanNashidik

PR SUMEDANG –  Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang pertama yang berhasil melakukan suntik vaksin Sinovac Covid-19 tahap pertama pada Rabu, 13 Januari 2021.

Vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di berbagai daerah di Indonesia dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh setiap daerah masing-masing.

Dalam hal vaksinasi tersebut, publik dihebohkan dengan pemerintah mewajibkan Warga Negara Indonesia (WNI) untuk di vaksinasi, hal tersebut adalah bentuk ikhtiar untuk mencegah penularan wabah Covid-19.

Baca Juga: Langgar Prokes Usai Divaksin Covid-19, Raffi Ahmad Minta Maaf: Murni karena Keteledoran Saya

Bahkan apabila ada yang menolak untuk vaksinasi akan terancam mendapatkan sanksi atau hukuman dari pemerintah.

Menanggapi kabar tersebut, politisi partai Demokrat, Rachland Nashidik memberikan pendapatnya melalui cuitan akun Twitter pribadinya @RachlandNashidik.

Dalam cuitannya Rachland Nashidik membandingkan dengan negara lain bahwa vaksinasi tersebut tidak diwajibkan untuk rakyat, tetapi seharusnya mengetuk kesadaran rakyat tentang arti penting vaksin.

“Amerika, Inggris, Perancis -- bahkan Filipina, tak wajibkan rakyat divaksin.,” tulis Rachland Nashidik, dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari akun Twitter @RachlandNashidik13 Januari 2021.

Baca Juga: Donald Trump Tidak Terima Diblokir dari Berbagai Platform Medsos, Janjikan Pengumuman Besar

Alih-alih mewajibkan rakyat mereka untuk divaksin, lanjutnya, pemimpin negara-negara tersebut justru bertekad mengetuk kesadaran rakyatnya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @RachlanNashidik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah