Indonesia Mulai Masuk Transisi Fase Endemi Covid-19, Juru Bicara Satgas Covid-19 Ungkap Hal Ini

11 Mei 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi virus Covid-19, Kondisi Covid-19 di Indonesia kini sudah tidak berada dalam kondisi darurat Covid-19. Saat ini, Indonesia mulai memasuki transisi fase endemi. /pixabay/pearson/

SUMEDANGKLIK – Kondisi Covid-19 di Indonesia kini sudah tidak berada dalam kondisi darurat Covid-19. Saat ini, Indonesia mulai memasuki transisi fase endemi.

Demikian diungkapkan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan persnya, Rabu, 11 Mei 2022.

“Saat ini Indonesia sudah tidak lagi berada dalam kondisi kedaruratan dalam merespon pandemi Covid-19 dan mulai bertransisi menuju fase endemi,” ungkap Wiku.

Baca Juga: Selain Meningkatkan Imun Tubuh, Apa Saja Manfaat Jamur Shiitake Untuk Kesehatan?Berikut Penjelasannya

Menurut dia, dengan adanya kondisi itu sudah tercermin terhadap penurunan signifikan efek Covid-19. Dia menjelaskan, menurunnya jumlah kasus positif, kasus aktif, keterisian rumah sakit dan angka kematian.

“Hal itu termasuk terhadap perilaku sosial ataupun ekonomi di tengah masyarakat saat ini,” tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Wiku juga mengatakan, terkait pertumbuhan ekonomi mulai kembali meningkat. Sehingga, angka pengangguran menurun bila melihat indeks belanja yang meningkat dan tingginya mobilitas masyarakat yang melakukan kegiatan di luar rumah.

Baca Juga: Selain Dijadikan Pengusir Nyamuk dan Bumbu Dapur, Apa Saja Manfaat Serai Untuk Kesehatan Tubuh?

Meski demikian pihaknya mengimbau masyarakat tidak boleh lengah, sebab penularan Covid-19 masih terus terjadi bahkan pada skala internasional.

Hal itu terbukti dengan kenaikan kasus yang masih terjadi di beberapa negara antara lain, Jepang dan Taiwan.

Terkait penyelenggaraan mudik Lebaran 2022, menunjukan Indonesia cukup tangguh menghadapi pandemi Covid-19.

Apalagi Indonesia mampu mempertahankan kasus agar tetap rendah dan menciptakan kondisi aman dalam perayaan hari besar seperti Idul Fitri.

Baca Juga: Dua Kecamatan di Cirebon Tergenang Banjir Mencapai 150 Sentimeter, Sebanyak 662 Rumah Warga Terdampak Banjir

"Tentunya, ini momentum penting dan menandakan Indonesia cukup tangguh dan resilience dalam menghadapi pandemi Covid-19," ungkap Wiku.

Wiku mengatakan beberapa negara, termasuk Indonesia memang mulai melonggarkan pengaturan perjalanan secara berkala. Hal ini seiring penurunan kasus Covid-19 di tingkat global.

Keputusan ini diambil dengan mengevaluasi perkembangan Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada daerah-daerah tujuan mudik terbesar yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, DIY, Lampung, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Wiku mengatakan, kasus positif, kasus aktif, kematian, BOR (bed occupacy rate, keterisian rumah sakit), serta positivity rate di delapan wilayah yang terus mengalami penurunan signifikan, menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan tersebut.

Baca Juga: Waspada, Satu Pasien Diduga Hepatitis Misterius Ditemukan di Kota Bekasi

"Namun, penting untuk mengevaluasi kembali indikator-indikator perkembangan kasus Covid-19 pasca periode libur panjang," ujarnya.

Kendati demikian, Wiku mengingatkan dengan mobilitas yang tinggi serta kemungkinan lengahnya protokol kesehatan saat kegiatan berkumpul, masih ada potensi peningkatan penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

"Pada pembelajaran libur panjang sebelumnya, dampak periode libur panjang terhadap perkembangan kasus baru dapat dilihat dua sampai tiga minggu pasca periode tersebut," tutur Wiku. *** 

Editor: Ecep Sukirman

Tags

Terkini

Terpopuler