Humor Sufi Ramadhan, Melototnya Saja Membuat Orang Lari Ketakutan, Padahal Abu Nawas Sedang Sakit Gigi

- 14 April 2022, 15:20 WIB
ILUSTRASI : Kisah Abu Nawas
ILUSTRASI : Kisah Abu Nawas /sumber; Fanspage Facebook Abu Nawas / Achmad fauzi/ Kabar Besuki / Posjakut

SUMEDANGKLIK - Abu Nawas merupakan tokoh Sufi asa Baghdad yang terkenal kocak dan suka membuat jengkel, ada kalanya dia juga merasa kan jengkel dengan kelakuan orang - orang di sekitarnya.

Wajar saja, karena Abu Nawas juga manusia biasa yang tak jarang pusing, bimbang, bingung bahkan mungkin juga bisa marah.

Namun lantaran dia seorang Sufi kenamaan pada waktu itu, melototnya Abu Nawas bikin orang gemetar dan lari tunggang langgang.

Padahal bukanlah marah, namun Abu Nawas merasa pening dengan sakit gigi yang dideritanya.

Seperti kisah Abu Nawas berikut, sebagai mana dilansir dari kanal YouTube Humor Sufi Official yang diunggah pada 15 Februari 2022.

Baca Juga: Viral... Influencer Asal Brazil Ini Disebut-sebut Sebagai Kembaran Rihanna, Wajahnya Bak Pinang Dibelah Dua

Dikisahkan ada seorang penggembala yang mempunyai masalah dengan pendengarannya alias tuli.

Namun meski ia tuli sejak lahir, ia tak pernah mengeluh dengan kekurangannya itu.

Kegiatan sehari-harinya adalah membawa domba - domba gembalaannya di sebuah Padang rumput berbukit yang tak jauh dari rumahnya.

Pada suatu hari, saat ia sedang menggembalakan domba-dombanya, si gembala tuli merasakan sakit perut.

Ia sudah tak kuat menahannya untuk buang air besar dan terpaksa harus memutuskan pulang ke rumah untuk membuang hajat.

Bak dayung bersambut, di tengah - tengah kegalauannya antara harus pulang ke rumah dengan rasa khawatir lantaran harus meninggalkan domba gembalaanya, tiba-tiba ia melihat ada seseorang yang tak jauh darinya sedang menyabit rumput.

Ia pun menghampirinya dan berkata.

"Hai Kawan tolong jaga domba-domba ini ya, dan tolong awasi Jangan sampai ada yang berkeliaran hingga tersesat. Aku akan pulang ke rumah sebentar untuk buang air besar," kata penggembala.

Baca Juga: Gitar Fender Biru Milik Kurt Cobain di Video Musik 'Smells Like Teen Spirit' Akan Dilelang Bulan Depan, Minat?

Diketahui, pemotong rumput tersebut ternyata juga tuli, ia tak mendengar apapun yang penggembala itu katakan.

Si pemotong rumput mengira, kalau si penggembala mau meminta rumputnya.

"Enak saja, Mengapa kau tidak memotong rumput nya sendiri? aku di rumah juga banyak hewan ternak yang harus kuberi makan. Sudah sana pergi! Jangan ganggu aku," kata si pemotong rumput sembari menggerakkan tangannya.

Karena sama-sama tak bisa mendengar, si penggembala mengira gerakan tangan yang dilakukan oleh si pemotong rumput merupakan isyarat bahwa dirinya menyuruh si penggembala agar cepat pulang.

"Terima kasih kawan, engkau benar-benar telah menolongku," kata si penggembala.

Maka ia pun bergegas pulang ke rumah.

Setelah si gembala menuntaskan hajatnya buang air besar, kemudian ia kembali menemui si pemotong rumput.

Si penggembala menghitung domba-dombanya dengan cermat dan ternyata jumlahnya masih lengkap.

"Sungguh luar biasa pribadi pemotong rumput itu, ia benar-benar bisa dipercaya, ia menjaga domba-domba aku tanpa mengharap ucapkan terima kasih sama sekali sungguh pribadi yang luar biasa," gumamnya dalam hati si penggembala domba.

Baca Juga: Bikin Penasaran, Apa Maksud dari Angka 404 yang Sering Ditemukan saat Menggunakan Internet?

"Oh iya, salah satu dombaku kan ada yang pincang, lebih baik aku berikan padanya sebagai rasa terima kasihku.
ini akan menjadi makanan yang lezat untuk keluarganya," gumamnya lagi.

Si penggembala lalu memanggul domba tersebut dan menghampiri si pemotong rumput.

" Hai kawan, terimalah hadiah dariku, karena engkau telah menjaga domba-domba aku," kata si pengembala sambil menunjukkan domba pincangnya.

Melihat hal itu, si pemotong rumput malah menjadi marah.

"Dasar kurang ajar. Aku tak melihat apapun yang terjadi selama kamu pergi. Kenapa kamu malah meminta tanggungjawab atas pincangnya kaki dombamu? dari tadi aku sibuk memotong rumput dan sama sekali tak tahu terkait kejadian yang menimpa pada kaki dombamu. Pergilah! Kalau kau mendekat, aku akan memukulmu!" ancam si pemotong rumput dengan nada emosi.

Si penggembala pun heran, kenapa si pemotong rumput malah marah kepadanya?.

Tiba-tiba lewatlah seseorang dengan menaiki kuda, tapi ternyata dia adalah seorang pencuri kuda, yang telinganya juga tuli dan kuda yang ditungganginya adalah hasil curian.

Si penggembala lalu berteriak memanggil si penunggang kuda.

"Tuan, tolong katakan padaku, apa yang diucapkan si pemotong rumput ini? aku ini tuli tuan, jadi aku tidak mengerti kenapa ia menolak pemberianku, bahkan ia marah kepadaku?" ucap si pengembala dengan nada emosi.

Si pemotong rumput pun tak mau kalah, ia juga bicara dengan nada teriak kepada si penunggang kuda.

"Begini tuan, dari tadi aku sedang memotong rumput dan tidak tahu apa-apa, tapi tiba-tiba dia meminta tanggungjawab atas pincangnya kaki domba miliknya? jelas saja saya marah dituduh seperti itu," ucap si pemotong rumput dengan nada marah juga.

Baca Juga: 7 Terapi Meditasi Ini Dapat Membantu Atasi Overthinking, Nomor Tujuh Terbukti Ampuh!

Si penunggang kuda kemudian turun dari kudanya dan menghampiri keduanya karena ia jauh, ia mengira si pemotong rumput dan si penggembala kambing sedang memarahinya, karena telah mencuri kudanya.

"Ia benar, aku memang barusan mencuri kuda. Tapi aku sungguh tidak tahu kalau kuda ini adalah milik kalian. Maafkan aku kawan," kata si penunggang kuda.

"Sudah aku katakan, aku tidak tahu apa-apa terhadap pincangnya domba orang ini," teriak si pemotong rumput.

"Hai kawan, suruh ia Katakan padaku, mengapa ia menolak pemberianku?" teriak si penggembala.

"Iya, aku mengaku mencuri kuda. Tapi aku tuli, jadi aku tidak tahu siapa diantara kalian yang pemilik kuda ini?" teriak si penunggang kuda.

Di tengah-tengah keributan yang terjadi, melintas lah Abu Nawas di hadapan mereka.

Kala itu, Abu Nawas sedang mengalami sakit gigi.

Jangankan bisa bicara, untuk menggerakkan mulutnya saja sakit bukan main.

Baca Juga: Bongkar Masa Kelamnya di 'The Cruz Show', Jackson Wang: Dulu Saya Tertutup dan Tak Mempercayai Orang Lain

Ketika mereka melihat kehadiran Abu Nawas, mereka mengira Abu Nawas adalah seorang sufi yang Alim dan sakti karena dari penampilannya menggunakan jubah, layaknya ulama Sufi terpandang.

Si pemotong rumput lalu menarik jubah Abu Nawas, ia berkata dengan berteriak kepada Abu Nawas untuk meminta keadilan.

"Tuan Sufi, tolonglah saya! mereka menuduhku melukai dombanya," pintanya.

Tak mau kalah, si gembala juga berkata kepada Abu Nawas dengan nada teriak.

"Wahai Tuan Sufi, aku hanya ingin memberikan domba, tapi dia malah memarahiku," ujarnya.

Bahakn si pencuri kuda juga ikutan berkata.

"Tuan Sufi, saya akui, saya bersalah, saya sudah mengaku mencuri, tapi aku tuli.
Saya tidak bisa mendengar perkataan mereka. Jadi saya tidak tahu siapa sebenarnya pemilik kuda ini," akta penunggang kuda.

Mendengar pengaduan mereka, dengan nada teriak membuat sakit gigi Abu Nawas bertambah tidak karuan.

Ia hanya bisa menatap tajam penuh amarah ke arah mereka. Bahkan mata hitam Abu Nawas menusuk tajam ke mata mereka bertiga secara bergantian.

Baca Juga: Saatnya Hindari Minum Air Kelapa Muda Setiap Hari dan Diwaktu-waktu Berikut Ini, Simak Penjelasannya Berikut

Melihat gelagat seperti itu, mereka mengira abhwa Abu Nawas sedang berusaha keras mencari petunjuk atas kebenaran dari situasi ini.

Mereka bertiga pun mulai takut dengan sorot mata tajam Abu Nawas. Mereka takut kalau-kalau Abu Nawas akan menyihir mereka atau setidaknya Abu Nawas akan mengendalikan kemauan mereka.

Melihat sikap Abu Nawas yang menakutkan itu, si pencuri langsung melompat ke punggung kudanya dan segera memacu lari kudanya kencang-kencang.

Begitu pula dengan si penggembala, ia segera G
giring gembala untuk menjauh dari Abu Nawas.

Sementara si pemotong rumput yang sedari tadi gemetar, ia segera mengemasi hasil sabitan rumputnya kedalam kantong dan mengangkatnya di bahu, lalu berlari menjauhi Abu Nawas.

Setelah ketika orang tersebut berlari karena ketakutan, Abu Nawas lalu melanjutkan perjalanannya.

Ia pun berpikir dalam hati, kadang-kadang kata-kata tak berfungsi apa-apa dan tidak terlalu berguna, mungkin lebih baik orang tidak perlu banyak bicara. ***

Editor: Verawati Azzahra

Sumber: Youtube Humor Sufi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah