Dua Mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Unpad Meninggal di Batu Kuda Tersambar Petir, Begini Kronologinya

- 25 Februari 2024, 17:06 WIB
Ilustrasi petir yang menyambar
Ilustrasi petir yang menyambar /SHUTTERSTOCK/John D Sirlin

SUMEDANG BAGUS -- Dua mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (FTG Unpad) meninggal dalam kejadian tragis, saat melakukan camping mandiri di daerah Batu Kuda. Kedua mahasiswa yang bernama Mitzelion Rayi Adimastya Putra (Mitzel) mahasiswa FTG angkatan 2021, dan Bangkit Alyuda Prasetyo (Bangkit) mahasiswa FTG angkatan 2022 tersebut meninggal dunia karena tersambar petir pada Jumat malam 23 Februari 2024.

Atas kejadian tersebut, pihak Universitas Padjadjaran mengungkapkan duka yang mendalam. Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Cipta Edyana menyatakan, dua mahasiswa tersebut berbakat dan berdedikasi.

Baca Juga: Lagi KKN, Mahasiswa Unpad Temukan Fosil di Pangandaran

"Ananda Mitzel dan Bangkit adalah sosok yang cerdas, penuh semangat, aktif dan berkomitmen tinggi dalam menimba ilmu di FTG Unpad dan aktif di organisasi kemahasiswaan," ujarnya.

Insiden tersebut terjadi pada malam 23 Februari 2024, ketika kedua mahasiswa tersebut tengah melaksanakan kegiatan camping mandiri bersama dengan beberapa teman-teman satu Fakultas di lokasi perkemahan Batukuda kaki Gunung Manglayang Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Menurut penuturan teman korban yang ikut dalam kegiatan camping mandiri, Azisya Chantika Marton (angkatan 2021), sekitar pukul 16.30-an WIB mereka berangkat menuju lokasi Batu Kuda dan sampai sekitar jam 17.00 WIB.

Sesampainya di sana, mereka istirahat terlebih dahulu sampai pukul 18.00 WIB.  Saat perjalanan menuju camp, cuaca tidak cerah dan tidak juga mendung. Tiba di tempat camp, mereka langsung mendirikan camp dan menyalakan api agar dapat menghangatkan badan, dan membuat makanan.

Tidak lama dari itu hujan mulai turun. Khawatir keselamatan, Mitzel dan beberapa temannya mengambil keputusan untuk segera bergerak semua ke camp di bawah (Batukuda). Saat akan melakukan pergerakan mengambil alat, langit terang
dan petir menyambar hingga api unggun yang ada pada camp tersebut padam. Mitzel dan Bangkit sudah terbaring.

Sementara itu, salah satu mahasiswa lainnya, Adinda, tiba-tiba menjerit karena  kakinya tersambar petir sehingga tidak bisa dirasakan. Mahasiswa-mahasiswa yang selamat langsung segera mencari pertolongan ke bawah. Di perjalanan, mereka bertemu dengan para mahasiswa lain yang akan naik atas. 

"Setelah sampai ke basecamp bawah (Batukuda) pihak basecamp membawa tandu untuk mengevakuasi para korban. Selama menunggu itu ada tim yang berusaha melakukan CPR untuk pertolongan pertama. Setelah kejadian tersebut teman-temannya langsung membawa ketiga korban tersebut ke Rumah Sakit AMC.
Setibanya di rumah sakit Mitzel dan Bangkit sudah meninggal sedangkan Adinda mendapatkan perawatan secara intensif," tutur Cipto.

Pada Sabtu dini hari (pukul 02.00 WIB) Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan  dan Alumni FTG, Reza Moh. Ganjar , mendapatkan kabar insiden tersebut lalu berkoordinasi beberapa dosen yang terdiri atas Adi Hardyono, ST., MT., Faisal Helmi, ST., MT, Nur Khoirullah St., MT, Katon, ST., MT, serta Dr. SC. Yoga Andriana Senjaya, M.Sc untuk berangkat menuju Rumah Sakit AMC. Tidak lama kemudian keluarga dari Mitzel datang ke rumah sakit. Pada pukul 07.00 WIB jenazah ananda Mitzel disemayamkan di FTG Unpad yang disambut oleh Direktur Kemahasiswaan Unpad, Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T., Dekan FTG, Prof. Ir. Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana , M.Sc., Ph.D. dan para pengelola Fakultas, dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan FTG Unpad.

Penghormatan terakhir yang dilakukan oleh para civitas akademika FTG Unpad dipimpin oleh Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Alumni. Kemudian selesai acara pelepasan jenazah ananda Mitzel, pihak keluarga membawa jenazah menuju tempat tinggalnya di Cibubur untuk dimakamkan.

Pada pukul 09.00 WIB jenazah Bangkit disholatkan terlebih dahulu oleh para civitas FTG Unpad di Masjid Raya Unpad. Kemudian jenazah tersebut  disemayamkan di FTG Unpad sambil menunggu jadwal keberangkatan ke Padang yang telah dikoordinasikan antara FTG Unpad dan mitra Rumah Sakit AMC. Pada pukul 20.00 WIB jenazah diberangkatkan menuju Bandara Soekarno Hatta bersama dengan keluarga dan wakil dari FTG Unpad untuk penerbangan pada Minggu pukul 07.00 WIB.

"Kami segenap Pimpinan FTG Unpad mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulihan para mahasiswa diantaranya: Padjadjaran Nurse Corp, tim medis Rumah Sakit AMC dan Rektor Universitas Padjadjaran dan jajarannya yang telah memberikan dukungan kepada keluarga kedua mahasiswa yang ditinggalkan. Kami juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa, dosen serta tenaga kependidikan FTG Unpad yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penanganan musibah ini," kata Cipto.

Menurut Cipto, pihaknya juga mengingatkan semua orang akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan di alam terbuka dan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca. Pihaknya juga menghormati privasi keluarga kedua mahasiswa dalam peristiwa tersebut dan meminta media dan masyarakat untuk menghormati permintaan keluarga.

"Informasi lebih lanjut akan disediakan sesuai dengan kebijakan dan keinginan keluarga. Segenap keluarga besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran berduka atas kehilangan besar ini dan berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarga kedua mahasiswa dalam proses berduka. Semoga kedua mahasiswa ini mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT," doanya.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x