Network
SUMEDANGKLIK – Jarang dilibatkannya Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan dalam urusan pemerintahan di Kabupaten Bandung, terus menjadi teka teki mengenai keharmonisan pasangan pimpinan daerah ini.
Bahkan, beberapa pengamat kebijakan publik menyoroti kedudukan dan fungsi Wakil Bupati saat Bupati berhalangan hadir menghadiri kegiatan yang bersifat pemerintahan.
Pengamat kebijakan publik Unpad, Prof Asep Sumaryana menjelaskan, dalam menjalankan roda pemerintahan, posisi kepala daerah dan wakil kepala daerah merupakan satu kesatuan. Hal itu terwujud saat pemilihan kepala daerah.
Baca Juga: SEA Games 2022, Kakan Rusmana dan Ardi Isadi Raih Medali Emas Pertama Indonesia
“Bupati-wakil itu satu paket. Jadi keterpilihannya akibat dukungan terhadap paket tersebut. Bila dalam perjalanannya terjadi pembagian tugas yang tidak tepat, maka akan menimbulkan friksi. Dampaknya pelaksanaan tugas pemerintahan menjadi terganggu,” ungkap Asep saat dimintai tanggapannya, Rabu, 11 Mei 2022.
Masih dikatakan Asep, saat menduduki jabatan publik sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, alangkah bijaknya jika kepala daerah berhalangan hadir maka didisposisikan kepada wakilnya.
“Saat salah satu berhalangan dalam melaksanakan tugas, maka pasangan paketnya diajak bicara untuk mengisi kekosongan selama berhalangan,” ungkap Asep.
Namun saat diduga terjadi disharmoni dalam paket tersebut dalam menjalankan roda pemerintahan, maka publik akan menilai adanya disharmonis di pasangan tersebut. Tentu hal ini pun akan berdampak pada pelaksanaan birokrasi yang diarahkan kepada publik yang terganggu.
Baca Juga: Inilah 4 Menu Olahan Ayam yang Bisa Disajikan di Rumah, Simak Cara Membuat Menu Olahan Ayam Ini
