SUMEDANGKLIK – Program Bus Rapid Transit (BRT) yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan yang akan dioperasikan di dua jalur lintas Kabupaten Bandung-Kota Bandung seharusnya sudah berjalan pada bulan ini, namun karena beberapa persiapan yang belum selesai maka pelaksanaannya masih ditunda.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Bandung Iman Irianto Sudjana mengatakan, pada program BRT tersebut terdapat dua koridor yaitu Gading Tutuka Soreang-Leuwi Panjang via tol dan koridor Baleendah-Bandung Elektronik Center (BEC).
Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung telah melakukan pemanasan menjelang diberlakukannya proyek Kemenhub tersebut pada 14-17 Desember 2021, yaitu mencoba membuat koneksitas dengan mengadakan uji coba trayek jurusan Soreang – Baleendah.
Hal tersebut dilakukan karena menuju ke titik tadi (koridor BRT) perlu angkutan lokal.
Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Kadiv Humas Polri Aryanto Anang Budihardjo Meninggal Dunia
Tercatat kurang lebih ada 92 angkutan yang dilibatkan dalam kegiatan uji coba trayek jurusan Soreang – Baleendah. Pihaknya tidak menggunakan moda baru, namun menggunakan angkot dan pengemudi setempat.
Masyarakat bisa memanfaatkan trayek Soreang - Baleendah hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp2.000.
Kata Iman, program BRT itu akan memanfaatkan bus ukuran 3/4, dimana masyarakat bisa menggunakannya secara gratis.
Bagi masyarakat pengguna, program tersebut jelas menguntungkan karena bus yang digunakan tentu sangat nyaman disamping masyarakat juga tidak dipungut ongkos alias gratis.