Jabar Tingkatkan Wawasan Kepala OPD dan Dirut BUMD Tentang Isu Ekonomi Global - Regional

26 Juni 2024, 18:59 WIB
Capacity building di Gedung Pakuan Kota Bandung /Humas Jabar

SUMEDANG BAGUS -- Pemerintah Daerah Provinsi Jabar terus berupaya  mempertajam kapasitas dan kemampuan para kepala perangkat daerah serta dirut BUMD untuk mengakselerasi berbagai program pembangunan lebih cepat. Peningkatan kompetensi tersebut dikemas dalam kegiatan Capacity Building Jabar Caang secara berseri.

Kali ini, tema yang diangkat dalam Capacity Building tersebut yaitu "West Java Economic Outlook 2025". Kegiatan tersebut menghadirkan Menteri Keuangan RI periode 2013 - 2014 Chatib Basri di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Rabu 26 Juni 2024.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Ungkap Bandara Kertajati Terbuka untuk Investor

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, capacity building bagi para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan BUMD bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memimpin organisasinya. Dengan menghadirkan pembicara berkompeten dan berpengalaman, Bey berharap setelah capacity bulding tersebut, para pimpinan menularkan pengetahuan baru yang didapat di kantor.

"Saya mengharapkan mereka menularkan apa yang diterima kepada teman-teman staf di kantornya," ujar Bey Machmudin usai acara.

Bey menuturkan, menghadirkan Chatib Basri merupakan tahap awal. Nanti akan ada pembicara kelas nasional lain yang tidak kalah berpengalaman.

"Mendatang kita akan mengundang narasumber level nasional lain, misalnya Pak Ignatius Jonan. Capacity building ini tidak sekadar memberikan pengetahuan, tapi juga kemampuan atau skill dari kepala OPD," jelas Bey.

Dalam materinya, Chatib Basri mengajak para kepala perangkat daerah dan BUMD berdiskusi mengenai situasi ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian nasional dan daerah, khususnya Jawa Barat. Ia mengungkapkan, Jabar dengan segala potensinya, seperti alam dan jumlah penduduk yang hampir 50 juta, bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Jabar sudah relatif baik di 5 persen, tapi sebetulnya ada potensi-potensi yang bisa dikembangkan ke depan," kata Chatib Basri.

Menurut Chatib, sektor pariwisata dan UMKM memiliki masa depan cerah apabila pendampingan dari Pemdaprov Jabar dan akselerasinya di kabupaten dan kota, berjalan optimal. "Ketika pasar di luar agak repot, kita juga harus melihat (pasar) lokalnya seperti apa," tutur Chatib.

Pemdaprov Jabar menargetkan, pada 2025 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar di angka 5-6 persen dan menjaga inflasi tetap di kisaran angka 2 - 3 persen. Pada 2023, inflasi Jabar di angka 2,48 persen.

Pada RPJMD 2025 - 2030, Jabar mengusung tema pemerataan pembangunan dengan enam prioritas. Yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi berbasis peningkatan kapasitas UMKM, petani, nelayan dan budidaya untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Sebagai penunjang, Pemdaprov juga memprioritaskan pengembangan infrastruktur konektivitas wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, serta gerakan membangun desa. Potensi lain yang dilirik ada 2025 adalah digitalisasi ekonomi dan industri berbasis teknologi. Dengan status Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di Asia Tenggara, ekonomi digital nasional pada 2025 diprediksi naik mencapai USD124 miliar.

Pemdaprov akan memanfaatkan peluang tersebut. Salah satunya, dengan terus mendukung pertumbuhan start up dengan menciptakan ekosistem bisnis digital yang sehat.***

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler