Dua Kecamatan di Cirebon Tergenang Banjir Mencapai 150 Sentimeter, Sebanyak 662 Rumah Warga Terdampak Banjir

11 Mei 2022, 07:10 WIB
Ilustrasi banjir, Dua Kecamatan di Cirebon Tergenang Banjir Mencapai 150 Sentimeter, Sebanyak 662 Rumah Warga Terdampak Banjir. //Pixabay.com//

 

SUMEDANGKLIK  – Dua kecamatan di Kabupaten Cirebon diterjang banjir. Akibatnya, sebanyak 662 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian hingga 1,5 meter.

Adapun wilayah terdampak yakni Desa Karangasem, Desa Kebarepan, Desa Kedungsana yang terletak di Kecamatan Plumbon dan Desa Cirebon Girang di Kecamatan Talun.

Dikatakan Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, kejadian tersebut terjadi pada Senin, 9 Mei 2022 setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya sungai hingga masuk ke pemukiman warga.

Baca Juga: Waspada, Satu Pasien Diduga Hepatitis Misterius Ditemukan di Kota Bekasi

“BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Cirebon mencatat sedikitnya 775 keluarga menjadi korban terdampak banjir dengan ketinggian banjir berkisar antara 30 hingga 150 sentimeter,” ungkap Muhari dalam keterangannnya, Rabu, 11 Mei 2022.

Selain merendam ratusan rumah warga, kata Muhari, terdapat sarana pendukung yang terdampak yakni satu unit sarana pendidikan dan tiga unit fasilitas ibadah ikut tergenang banjir. Sementara itu, jaringan komunikasi dilaporkan tidak ikut terganggu.

Tim BPBD Kabupaten Cirebon bersama lintas instansi terkait, dijelaskan Muhari, melakukan koordinasi untuk melakukan upaya penanganan dan kaji cepat di lokasi terdampak. Hasil pengamatan sementara, terpantau banjir mulai berangsur surut.

Baca Juga: Resmikan Jembatan Gantung Simpay Asih, Ridwan Kamil: Ekonomi Warga Bisa Meningkat

“Para warga mulai membersihkan rumah dari material yang terbawa saat terjadi banjir,” tutur dia.

Merujuk informasi BMKG mengenai prakiraan daerah potensi banjir di wilayah Jawa Barat, khususnya di wilayah Cirebon tergolong memiliki tingkat potensi banjir rendah.

Beberapa wilayah berpotensi banjir rendah itu, dijelaskan Muhari, meliputi Kecamatan Arjawinangun, Astanajapura, Babakan, Ciledug, Ciwaringin, Depok, Gebang, Gegesik, Gempol, Greged, Gunung Jati, Jamblang, Kaliwedi, Kapetakan, Karangsembung, Karangwareng, dan Kedawung.

Baca Juga: Selama Mudik dan Balik Lebaran 2022, Angka Kecelakaan Lalu lintas Berkurang 31 Persen

“Termasuk juga wilayah Kecamatan Klangenan, Lemahabang, Losari, Mundu, Pabedilan, Pabuaran, Palimanan, Pangenan, Panguragan, Pasaleman, Plered, Plumbon, Suranenggala, Susukan, Susukan Lebak, Tengah Tani, Waled, dan Weru yang tergolong memiliki tingkat potensi banjir rendah,” katanya. 

Meski demikian, lanjut Muhari, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya bencana hidrometeorologi basah.

BNPB, lanjut Muhari, mengimbau pemerintah daerah melakukan pelibatan berbagai organisasi dengan peran yang dimiliki untuk menginformasikan peringatan dini kepada masyarakat. Sehingga, dampak korban jiwa dapat dihindari pada saat terjadi bencana.

Baca Juga: Tidak Nyaman Akibat Sakit Pinggang? Cobalah Meramu Rempah Ini Untuk Meredakan Sakit Pinggang

“Selain itu, masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan memantau informasi prakiraan cuaca melalui InfoBMKG dan memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk,” ungkap Muhari. ***

Editor: Ecep Sukirman

Tags

Terkini

Terpopuler