Facebook dan Twitter Menangguhkan Akun Penyebar Hoaks pada Pilpres Amerika Serikat

- 6 November 2020, 15:45 WIB
Ilustrasi: akun sosial media Facebook.
Ilustrasi: akun sosial media Facebook. /PIXABAY/FirmBee

PR SUMEDANG - Pada 3 November 2020, Amerika Serikat (AS) melangsungkan pemilihan presiden untuk periode 2021-2024.

Pilpres AS diikuti oleh Donald Trump, yang saat ini menjabat sebagai Presiden AS dan pesaingnya Joe Biden yang pernah menjadi wakil presiden di era kepemimpinan Barrack Obama.

Disaat pemilihan tersebut berlangsung, Twitter dan Facebook menangguhkan sejumlah akun yang baru dibuat.

Baca Juga: Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, Pemkab Klaten Siapkan Posko Pengungsian

Sebagaimana dikutip dari Reuters oleh Pikiran Rakyat Sumedang pada Jumat, 6 November 2020 bahwa Twitter dan Facebook menangguhkan akun-akun yang menyebarkan hoaks terkait pemilihan umum presiden Amerika Serikat.

Beberapa akun tersebut beraktivitas mencurigakan dan membagikan postingan yang diduga tidak benar.

Satu di antara akun yang ditanggukan itu ialah @SVNewsAlerts, yang memiliki 78.000 pengikut dan mengikuti 10.000 orang selama seminggu belakangan ini.

Akun tersebut sering membagikan informasi tentang kerusuhan dan masalah keamanan pemungutan suara, ketika pemilihan umum presiden Amerika Serikat terjadi.

Baca Juga: Ayo Mengompos Tanaman di Rumah, Ternyata Cukup Mudah Dilakukan Pemula, Begini Caranya

Hal yang sama dilakukan Facebook. Laman (page) SVNewsAlerts yang memiliki 20.000 pengikut, ditangguhkan oleh Facebook karena berulang kali membagikan postingan kerusuhan ketika pemungutan suara terjadi.

Pada saat pemungutan suara terjadi, 3 November 2020, banyak laporan palsu terkait penipuan dan penundaan pemungutan suara di Amerika Serikat.

Beberapa akun yang juga dibekukan oleh Twitter, diantaranya @FJNewsReporter, @Crisis_Intel, dan @Fytuks.

Akun-akun tersebut melakukan hal yang sama, yakni membagikan postingan hoaks terkait pemungutan suara pilpres Amerika Serikat.

Baca Juga: Divonis 3 Bulan Penjara, Vanessa Angel Menangis Harus Pisah dengan Bayinya: Mami Bisa Apa?

Kemudian, diberitakan bahwa FBI dan pengacara di New York akan menyelidiki panggilan telepon yang terus menerus mengatakan untuk tetap tinggal dirumah, hal tersebut ternyata juga terjadi di beberapa negara bagian Amerika Serikat.

Sementara, untuk pelantikan presiden Amerika Serikat terpilih akan dijadwalkan pada 20 Januari 2021 waktu setempat.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah