Tragedi Gaza 2.329 Orang Tewas Akibat Serangan Israel

- 16 Oktober 2023, 21:41 WIB
Data dari Kementerian Kesehatan Palestina juga mencatat bahwa dalam rentang waktu 24 jam hingga dini hari, sebanyak 300 orang tewas dan 800 lainnya mengalami luka-luka. Korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya.
Data dari Kementerian Kesehatan Palestina juga mencatat bahwa dalam rentang waktu 24 jam hingga dini hari, sebanyak 300 orang tewas dan 800 lainnya mengalami luka-luka. Korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya. /Pixabay/FOTO: Pixabay

SUMEDANG BAGUS - Jalur Gaza, Palestina - Minggu pagi, 15 Oktober, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan angka korban tewas yang mengguncang dunia. Akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama delapan hari terakhir, setidaknya 2.329 orang telah kehilangan nyawa, sementara 9.042 orang lainnya mengalami luka-luka serius.

Menurut laporan yang dikutip dari AFP, serangan Israel ini terutama mengincar wilayah Gaza, yang saat ini dikuasai oleh kelompok militan Hamas. Data dari Kementerian Kesehatan Palestina juga mencatat bahwa dalam rentang waktu 24 jam hingga dini hari, sebanyak 300 orang tewas dan 800 lainnya mengalami luka-luka. Korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya.

Serangan ini bermula sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu, yang menyebabkan kematian sekitar 1.300 warga Israel. Kekhawatiran pun semakin merayap, terutama terkait keselamatan warga sipil di Gaza, karena Israel mengumumkan bahwa mereka sedang bersiap untuk tahap selanjutnya dalam konflik ini, yang mungkin melibatkan serangan lebih besar dan "operasi darat yang signifikan," seperti yang diungkapkan oleh sumber-sumber.

Baca Juga: Serangan Kilat Hamas Guncang Israel di Palestina

Namun, selain ancaman langsung dari serangan, masyarakat Gaza juga menghadapi ancaman lain, yaitu masalah pasokan air yang semakin menipis. Otoritas Air Palestina telah mengeluarkan peringatan bahwa kapasitas pembangkit listrik yang rusak telah mengakibatkan penurunan drastis dalam pasokan air di wilayah tersebut. Sebelum konflik ini, sekitar 262.000 meter kubik air diambil dari sumur-sumur setiap harinya. Saat ini, angka tersebut turun drastis menjadi hanya 14.000 meter kubik.

Masyarakat Gaza sangat membutuhkan bahan bakar untuk memastikan pasokan air yang cukup bagi kehidupan sehari-hari. Situasi di Jalur Gaza semakin tegang, dan komunitas internasional terus berupaya untuk mencari solusi damai guna mengakhiri pertumpahan darah dan menderita yang dialami oleh warga Palestina.***

Editor: Helmi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x