Perdana Menteri Malaysia dan Presiden Turki Sepakat Melawan Islamofobia dan Bahas Isu Palestina

- 1 Oktober 2023, 15:35 WIB
Ilustrasi demonstran memprotes Islamofobia.
Ilustrasi demonstran memprotes Islamofobia. /Anushree Fadnavis
SUMEDANG BAGUS -- Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah melakukan pertemuan yang penting di New York, Amerika Serikat, untuk membahas kerja sama dalam menangani sentimen Islamofobia dan rasisme yang semakin meningkat di negara-negara Barat.

Dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Anwar menyatakan, mereka berdua memiliki pemikiran yang sama tentang pentingnya meningkatkan upaya memberikan penjelasan mengenai Islam dan melawan Islamofobia.

Baca Juga: Para Suporter The Citizens Berkesempatan untuk Berfoto dengan Empat Trofi di Jakarta

"Jika isu mengenai Islam ini tidak segera diatasi, hasilnya akan sangat buruk bagi masa depan, terutama bagi generasi yang akan datang," kata Anwar.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Zambry Abd Kadir, juga menyoroti pentingnya kerja sama tersebut. Ia mengatakan, pertemuan antara kedua pemimpin itu telah menghasilkan kolaborasi yang sangat berarti untuk kepentingan masyarakat dunia, serta membantu mengatasi meningkatnya sentimen Islamofobia.

Selain membahas Islamofobia, Anwar dan Erdogan juga menyentuh isu yang telah lama menghantui dunia, yaitu konflik Palestina. Zambry mengungkapkan, kedua pemimpin itu telah berbicara tentang ketidakpastian dan kekerasan yang telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun di wilayah tersebut.

Mereka berencana untuk menegaskan pendirian lantang Malaysia dan Turki terkait isu Palestina di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akan datang. Zambry menekankan bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan yang sama seperti masyarakat dunia lainnya. "Tidak boleh ada pendekatan berbeda dalam penyelesaian konflik di sana," ujarnya.

Anwar Ibrahim juga mengundang Presiden Erdogan untuk melakukan lawatan resmi ke Malaysia sebelum akhir tahun ini, yang diharapkan akan memperkuat hubungan antara kedua negara ini dan memperdalam kerja sama mereka dalam berbagai bidang.

Pertemuan tersebut telah menyoroti komitmen kedua pemimpin untuk bekerja sama dalam mengatasi isu-isu global yang semakin kompleks, seperti Islamofobia dan konflik Palestina, untuk mencapai perdamaian dan keadilan di dunia.***

Editor: B. Hartati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x