Hamas Serang Israel, Intel AS:Arab Saudi Berniat Akui Israel sebagai Negara

- 8 Oktober 2023, 21:39 WIB
Hamas Lancarkan Serangan Mendadak sebagai Balasan untuk Israel, Ratusan Orang Dilaporkan Tewas
Hamas Lancarkan Serangan Mendadak sebagai Balasan untuk Israel, Ratusan Orang Dilaporkan Tewas /AP News/

SUMEDANG BAGUS - Serangan yang dilakukan oleh Hamas ke wilayah pemukiman Israel pada 7 Oktober 2023 merupakan respons terhadap serangkaian tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel, terutama terkait dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem dan di Tepi Barat. Hamas mengklaim serangan tersebut sebagai bentuk balas dendam.

Namun, ada pandangan lain yang mengatakan bahwa serangan tersebut juga memiliki tujuan politik yang lebih luas. Beberapa mantan pejabat intelijen dan militer Amerika Serikat percaya bahwa serangan tersebut dapat digunakan untuk mengganggu proses negosiasi antara Israel dan Arab Saudi. Riyadh, ibu kota Arab Saudi, tampaknya sedang mempertimbangkan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Jika kesepakatan ini tercapai, hal ini bisa memiliki dampak besar terhadap hubungan Israel dengan negara-negara Arab lainnya.

Iran juga disebut-sebut terlibat dalam mendukung Hamas dalam serangan ini sebagai bagian dari upaya untuk "menekan musuh bebuyutan mereka, Israel." Iran telah lama menjadi pendukung Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya.

Baca Juga: Finish Diperingkat !3 Asian Games 2023, Menpora Minta Maaf

Dalam konteks normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi, terdapat laporan bahwa Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyatakan dukungan mereka terhadap kesepakatan yang akan membuat Arab Saudi mengakui Israel secara diplomatik. Kesepakatan semacam itu akan mengakhiri puluhan tahun perselisihan antara Israel dan negara-negara Arab sejak pendirian negara Israel pada tahun 1948.

Meskipun ada upaya dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat, terdapat sejumlah kendala yang perlu diatasi sebelum kesepakatan antara Arab Saudi dan Israel dapat terwujud. Salah satunya adalah masalah tanah bagi Palestina, yang menjadi persyaratan bagi beberapa pihak dalam proses negosiasi.

Dalam konteks serangan Hamas ke Tepi Barat, beberapa pihak melihat serangan tersebut sebagai reaksi terhadap tindakan pemukim Israel yang secara brutal menyerang warga Palestina di wilayah tersebut. Menurut agensi kemanusiaan PBB, jumlah serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina pada tahun 2023 mencapai tingkat tertinggi yang pernah ada, dengan setidaknya 700 serangan dilaporkan.

Baca Juga: Peringatan Hari Rabies Sedunia, Tingkatkan Pemahaman Bahaya Penyakit Rabies

Situasi di Timur Tengah sangat kompleks dan penuh dengan ketegangan, dan serangan-serangan seperti ini dapat memiliki konsekuensi yang luas terhadap situasi politik dan keamanan di wilayah tersebut. Peran mediator dan upaya untuk mencapai perdamaian tetap menjadi tantangan besar bagi pihak-pihak yang terlibat.***

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x