Jepang Akui Ada Masa Pahit Berkaitan dengan Sejarah Indonesia

- 22 Juni 2023, 09:45 WIB
Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HBX bersama istrinya GKR Hemas menyambut Kaisar Jepang Naruhito di Kraton Yogyakarta.
Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HBX bersama istrinya GKR Hemas menyambut Kaisar Jepang Naruhito di Kraton Yogyakarta. /Foto : Media Center Kraton Jogja

SUMEDANG BAGUS - Pernyataan Sekretaris Pers untuk Kaisar Jepang, Kojiro Shiojiri, mengakui adanya masa yang pahit dalam sejarah antara Jepang dan Indonesia mencerminkan pengakuan terhadap masa penjajahan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II. Jepang mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari Belanda setelah penandatanganan Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942.

Ketika Jepang memasuki Indonesia, mereka menjalankan pemerintahan militer dan melakukan berbagai kebijakan yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Selama masa penjajahan Jepang, terjadi pemaksaan kerja, penganiayaan, kekurangan pangan, dan penindasan terhadap masyarakat Indonesia. Jepang juga menggunakan sumber daya alam Indonesia untuk mendukung upaya perang mereka.

Namun, dalam beberapa dekade setelah Perang Dunia II, Jepang dan Indonesia berhasil membangun hubungan yang lebih baik. Kedua negara menjalin kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, investasi, teknologi, dan kebencanaan. Pendirian Balai Teknik SABO di Yogyakarta merupakan salah satu contoh kerja sama dalam bidang kebencanaan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Juga: Amerika kembali Diguncang Rentetan Penembakan yang Menimbulkan korban jiwa

Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako ke Indonesia sebagai bagian dari peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia merupakan tanda penting dari hubungan yang semakin baik antara kedua negara. Selama kunjungan tersebut, mereka berencana untuk memperdalam pemahaman tentang keragaman masyarakat dan kebudayaan Indonesia, serta menghormati kontribusi orang-orang yang telah meningkatkan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Pengakuan Jepang atas masa yang sulit ini penting untuk memperkuat kerja sama dan membangun hubungan yang lebih baik di masa depan antara kedua negara.***

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x