SUMEDANGKLIK - Pemerintah Rusia menyatakan tidak ada rencana untuk menghadiri pertemuan puncak mengenai konflik Ukraina dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Senin 21 Februari 2022.
Sebelumnya, presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan, kedua pemimpin telah menyepakati pertemuan tersebut.
Konferensi mungkin menawarkan jalan keluar dari krisis militer terbesar di Eropa dalam beberapa dekade.
Diketahui, pasar keuangan Eropa pun naik tipis, dan saham Rusia pun telah anjlok 7-8%, berada di zona merah pada pukul 1200 GMT, Senin 21 Februari 2022.
Negara-negara Barat menuduh Rusia berencana menyerang negara bekas federasinya yang telah dikuasainya selama berabad-abad hingga Uni Soviet runtuh pada 1991.
Namun begitu, Moskow tetap membantah merencanakan serangan apa pun, namun alih-alih menuntut jaminan keamanan, termasuk janji bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
Kegelisahan pun semakin menjadi ketika sekutu dekat Moskow, Belarusia mengumumkan bahwa Rusia akan memperpanjang latihan militer di sana, pada Minggu 20 Februari 2022 kemarin.
Sebgai informasi, Rusia memiliki puluhan ribu tentara di Belarus, yang sekarang bertambah dari 169.000 ke 190.000 tentara di wilayah itu, termasuk pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.