Network
SUMEDANGKLIK - Terganggunya rantai pasokan yang diprediksi berlangsung hingga tahun 2022, perusahaan mobil listrik terkemuka, Tesla, menunda merilis kendaraan Electric Vehicle (EV) barunya hingga tahun depan. Akibatnya, saham Tesla Inc (TSLA.O) turun pada Kamis 27 Januari 2022.
Dilaporkan saham Tesla turun 8%, turun 30% dari rekor tertinggi pada November lalu setelah laporan kuartalan perusahaan Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal terhadap rantai pasokannya.
Dalam konferensi triwulanan Tesla, Chief Executive Tesla, Elon Musk mengatakan, Tesla tidak akan meluncurkan model barunya seperti Cybertruck pada tahun ini.
Menurut Musk, hal itu dikarenakan akan berdampak mengurangi pertumbuhan volume dalam menghadapi hambatan rantai pasokan.
Baca Juga: Kiriman Email Elon Musk agar Para Karyawan Tesla Sukses Akhirnya Terbongkar, Isinya Seperti Ini
Namun begitu, Lanjutnya, Tesla akan fokus pada peningkatan volume model yang ada lebih dari 50% pada tahun 2022 daripada meluncurkan model baru.
Diketahui, Tesla sebelumnya menjanjikan model kendaraan listrik (EV) baru dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi, deng an adanya peringatan laporan kuartalan AS menjadi pertanda buruk bagi pembuat mobil dan perusahaan Tesla.
"Tesla bahkan mengalami masalah. Perusahaan EV lain tidak akan dapat memproduksi kendaraan ini secepat yang mereka inginkan," ungkap CEO Curzio Research, Frank Curzio seperti dilansir dari Reuters pada Jumat 28 Januari 2022.
Curzio menambahkan, sebetulnya pertumbuhan volume dengan model baru yang banyak dapat didorong hingga tahun 2023 mendatang. Namun pada keyataannya saham pembuat EV lainnya turut jatuh melampaui penurunan Nasdaq (IXIC).
Baca Juga: Mark NCT Bakal Merilis single solo? NCTzen Sejati Jangan Sampai Terlewat Peluncurannya!
