Network
SUMEDANGKLIK - Varian Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada 24 November 2021 lalu. Yang kini telah menyebar dengan penyebaran yang drastis menggantikan varian Delta.
Lalu, bagaimana varian ini dapat bertahan dan menimbulkan pandemi gelombag baru hingga menjangkau hampir seluruh dunia?
Baru-baru ini, studi tingkat ketahanan virus Covid-19 varian Omicron talah dilakukan oleh para peneliti dari Kyoto Prefectural University of Medicine, Jepang.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Jadi Denyut Nadi Baru di Jawa Barat
Dalam Studi yang telah diunggah di BioRxiv, disebutkan bahwa varian Omicron dapat bertahan hidup di kulit dan plastik lebih lama daripada varian lainnya seperti Alpha, Beta, Delta dan Gamma.
Dikutip dari PikiranRakyat dengan judul "Studi Sebut Omicron Bertahan Lebih dari 21 Jam di Kulit, dan Lebih dari 8 Hari di Plastik", para peneliti mengklaim, bahwa varian Omicron dapat bertahan hidup di kulit selama lebih dari 21 jam dan lebih dari delapan hari di permukaan plastik apa pun.
Dengan adanya studi tersebut, para peneliti menyimpulkan varian covid-19 sejatinya dapat bertahan hidup pada permukaan plastik selama 56 jam, Alpha 191,3 jam, Beta 156,6 jam, Gamma 59,3 jam, dan Delta 114 jam.
Baca Juga: Hanya Karena Tak Diajak Mencari Pekerjaan, Seorang Pemuda di Bekasi Habisi Nyawa Temannya Sendiri
Sementara itu, varian Omicron sendiri disebutkan dapat bertahan di permukaan plastik selama 193,5 jam, lebih dari 8 hari.
Seperti contoh pada sampel kulit, waktu bertahan hidup virus rata-rata untuk versi aslinya 8,6 jam, Alpha 19,6 jam, Beta 19,1 jam, Gamma 11 jam, Delta 16,8 jam, dan untuk Omicron 21,1 jam, klaim penelitian tersebut. Temuan itu juga mencakup efektivitas etanol pada semua varian.
