Network
PR SUMEDANG - Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi virus corona mengunjungi rumah sakit lain di Wuhan yang telah merawat pasien Covid-19 dini pada hari kerja kedua mereka pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Rumah Sakit Jinyantan adalah salah satu rumah sakit pertama di kota yang menangani pasien pada awal 2020 yang menderita virus yang tidak diketahui sebelumnya, merupakan bagian penting dari sejarah epidemiologi penyakit tersebut.
Pertemuan tatap muka pertama tim dengan para ilmuwan Tiongkok berlangsung pada Jumat, sebelum para ahli yang berspesialisasi dalam kesehatan hewan, virologi, keamanan makanan, dan epidemiologi mengunjungi situs awal wabah lainnya, Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok dan Barat Terpadu Hubei.
WHO yang berbasis di Jenewa mengatakan Kamis malam di Twitter bahwa timnya berencana untuk mengunjungi rumah sakit, pasar seperti Pasar Makanan Laut Huanan yang terkait dengan banyak kasus pertama, Institut Virologi Wuhan, dan laboratorium di fasilitas termasuk Pusat Penyakit Wuhan.
“Semua hipotesis ada di meja saat tim mengikuti sains dalam pekerjaan mereka untuk memahami asal-usul virus Corona,” tweet WHO, dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Channel News Asia.
Dikatakan bahwa tim tersebut telah meminta "data dasar yang mendetail" dan berencana untuk berbicara dengan penanggap dini dan beberapa pasien pertama.
Misi tersebut telah menjadi muatan politik, karena Tiongkok berusaha menghindari kesalahan atas dugaan salah langkah dalam tanggapan awal terhadap wabah tersebut.
Kunjungan tunggal oleh para ilmuwan tidak mungkin untuk mengkonfirmasi asal-usul virus. Menentukan reservoir hewan wabah biasanya merupakan upaya yang melelahkan yang membutuhkan penelitian bertahun-tahun termasuk mengambil sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi.
Salah satu kemungkinannya adalah pemburu satwa liar mungkin menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan.
Baca Juga: 8 Manfaat Berolahraga di Pagi Hari, Salah Satunya Membuat Suasana Hati Lebih Baik
Pemerintah Tiongkok telah mempromosikan teori, dengan sedikit bukti, bahwa wabah mungkin dimulai dengan impor makanan laut beku yang tercemar virus, sebuah gagasan yang ditolak mentah-mentah oleh para ilmuwan dan lembaga internasional.
Fokus yang mungkin bagi para penyelidik adalah Institut Virologi Wuhan. Salah satu laboratorium penelitian virus top Tiongkok, membangun arsip informasi genetik tentang virus korona kelelawar setelah wabah SARS tahun 2003, atau sindrom pernapasan akut yang parah.***
