PR SUMEDANG - Dunia maya digemparkan oleh kabar bahwa virus corona terdeteksi pada es krim Tianjin Daqiaodao di China Utara beberapa waktu lalu.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Sky News pada Selasa, 19 Januari 2021, bahwa ahli virologi di University Leeds menanggapi adanya kabar yang beredar tersebut.
Dr. Stephen Griffin sebagai ahli virologi di Universitas Leeds mengatakan bahwa kejadian itu seharusnya tidak membuat orang-orang menjadi panik.
"Kita tidak perlu panik jika es krim tiba-tiba terkontaminasi virus corona. Kemungkinan besar ini adalah akibat dari masalah dengan pabrik produksi dan potensial mengarah pada higiene di perusahaan," ujar Stephen.
Dia menjelaskan bahwa temperatur dingin tempat es krim disimpan dan kandungan lemaknya menjadi alasan untuk virus bisa bertahan hidup pada sampel yang diperiksa.
Akan tetapi, Stephen menegaskan bahwa hal yang terjadi tersebut bukanlah suatu hal yang harus dikhawatirkan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Akhirnya Bisa Bernafas Lega, Polda Metro Jaya Tetapkan Tidak Adanya Pelanggaran Prokes
Sementara itu, investigasi epidemiologi menunjukkan adanya produsen es krim yang menggunakan bahan baku susu bubuk yang diimpor dari Selandia Baru dan bubuk whey dari Ukraina.
Bahkan, sebanyak 1.662 karyawan perusahaan telah dikarantina dan menjalani tes asam nuklat sesuai anjuran the Tianjin Center for Disease Control.
Perusahaan tersebut memproduksi 4.836 boks es krim yang terkontaminasi, 2.089 di antaranya berhasil disegel dalam penyimpanan.
Baca Juga: UPDATE: Seluruh Korban Longsor Sumedang Ditemukan, Total 40 Orang Wafat dan Pencarian Resmi Ditutup
Atas dasar hal tersebut, pejabat Tianjin telah menyemprotkan disinfektan pabrik produksi dan mengimbau para penduduk lokal yang telah membeli es krim tersebut untuk melapor ke pihak medis di dekat tempat tinggal mereka.***