Imbas Varian Covid-19 Jenis Baru di Inggris, Nyaris 10 Negara Tetangga Putuskan Lakukan Ini

- 23 Desember 2020, 13:45 WIB
Varian Virus Corona Baru Menyebar Tak Terkendali di Inggris, Foto Ilustrasi Covid-19.*
Varian Virus Corona Baru Menyebar Tak Terkendali di Inggris, Foto Ilustrasi Covid-19.* /Pixabay/mattthewafflecat

PR SUMEDANG - Negara-negara di seluruh dunia saat ini menutup perbatasan mereka menuju Inggris pada hari Senin waktu setempat karena kekhawatiran tentang jenis virus corona jenis baru yang disebut-sebut sangat menular dan berbahaya.

India, Pakistan, Polandia, Spanyol, Swiss, Swedia, Rusia, Yordania dan Hong Kong menangguhkan perjalanan untuk warga Inggris setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan varian virus yang bermutasi ini telah diidentifikasi di negara itu.

Hal yang sama juga diterapkan oleh negara Arab Saudi, Kuwait dan Oman yang menutup perbatasan mereka sepenuhnya.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 di Inggris Terlampau Berbahaya, Ahli: Vaksin Belum Tentu Ampuh

Beberapa negara lain memblokir perjalanan dari Inggris selama akhir pekan, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Austria, Irlandia, Belgia, dan Kanada.

Para ahli mengatakan virus tersebut kemungkin sudah terlebih dahulu beredar di negara-negara lain, namun belum terdeteksi oleh mereka karena metode deteksi yang kurang akurat daripada Inggris.

Prancis menutup perbatasannya untuk kedatangan orang dan truk dari Inggris, yang berakibat menutup salah satu arteri perdagangan terpenting dengan daratan Eropa.

Baca Juga: Makna Jaket Biru yang Dikenakan Enam Menteri Baru Jokowi

Truk-truk dicadangkan setidaknya berjarak beberapa kilometer dari jalan raya menuju pelabuhan Dover, yakni gerbang perdagangan utama Inggris dengan negara lain yang menyebabkan ribuan pengemudi yang hendak menuju negara Eropa lainnya terdampar.

“Peluang saya pulang ke rumah saat Natal semakin kecil. Itu membuat saya cemas dan tidak senang tentang itu," kata Stanislaw Olbrich, salah satu seorang pengemudi truk Polandia berusia 55 tahun yang terjebak 40 km di utara Dover.

Penemuan strain baru, hanya beberapa bulan sebelum vaksin diharapkan tersedia secara luas, lantas membuat kepanikan baru dalam pandemi yang telah menewaskan sekira 1,7 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 67.000 jiwa di Inggris.

Baca Juga: Jelang Natal 2020, Berikut 6 Kado yang Cocok Diberikan pada Kerabat di Saat Pandemi

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mendesak otoritas pemerintah AS untuk segera mengambil langkah tegas dalam mencegah varian baru Covid-19 tersebut yang kemungkinan sudah memasuki Amerika Serikat. Nnegeri Paman Syam itu paling parah terdampak Covid-19, dengan hampir mencapai 318.000 kematian.

“Sudah saatnya pemerintah federal mengambil tindakan cepat, karena hari ini varian baru (Covid-19) itu naik pesawat dan mendarat di JFK, dan yang dibutuhkan (penyebarannya) hanyalah (melaui) satu orang,” ucap Andrew Cuomo yang dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari Reuters.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Cair Lagi! Cek Nama Anda di Link kemnaker.go.id

Pada kesempatan lain, British Airways telah menyetujui hanya mengizinkan penumpang yang memiliki hasil tes negatif Covid-19 yang berhak terbang ke Bandara Internasional John F. Kennedy, New York.

Sementara itu, Asisten Menteri Kesehatan A.S. Brett Giroir mengatakan belum ada keputusan tentang larangan perjalanan tersebut.

Pejabat Eropa lainnya menjalin komunikasi virtual untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap virus baru tersebut. UE akan memulai vaksinasi dalam waktu seminggu setelah regulator obat-obatan menyetujui penggunaan suntikan dari Pfizer dan BioNTech pada hari Senin waktu setempat.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x