Varian Baru Covid-19 di Inggris Terlampau Berbahaya, Ahli: Vaksin Belum Tentu Ampuh

- 23 Desember 2020, 13:18 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/ Geralt
PR SUMEDANG - Sejumlah negara tetangga bahkan negara lainnya menutup hubungan perjalanan sementara menuju Inggris, karena varian baru virus corona disebut-sebut lebih mematikan dari sebelumnya telah menyebar dengan cepat di Inggris.

Varian baru itu dengan cepat menjadi varian dominan dalam penyebaran kasus Covid-19 di beberapa bagian Inggris Selatan.

Para ahli mengatakan tidak ada bukti kuat bahwa vaksin akan menjamin melindungi dari varian baru ini, tetapi mereka bekerja sepanjang waktu untuk menentukan apakah mutasi akan mempengaruhi seberapa baik suntikan itu mencegah infeksi.
 
Baca Juga: Makna Jaket Biru yang Dikenakan Enam Menteri Baru Jokowi

Kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, Patrick Vallance, mengatakan kemungkinan besar pembatasan yang lebih ketat pada kehidupan publik di Inggris akan mencegah penyebarannya.

"Saya akan mengatakan bahwa bukti tentang virus ini adalah penyebarannya dengan mudah, lebih mudah ditularkan, kami benar-benar perlu memastikan bahwa kami menerapkan tingkat pembatasan yang tepat," kata Vallance yang dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Reuters dalam konferensi persnya.

“Dan saya pikir kemungkinan besar karena itu tindakan perlu ditingkatkan di beberapa tempat pada waktunya, bukan dikurangi,” tambah Vallance.
 
Baca Juga: Daftar Total Kekayaan Menteri Baru Jokowi, Siapa Sangka Gus Yaqut Paling Miskin

Jelas, upaya itupun dilakukan pemerintah Inggris dengan memperketat keluar-masuk hubungan perjalanannya, hal itu salah satunya mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sekitar pelabuhan Inggris yang menghubungkan dengan Prancis.

Meskipun sebagian mereka diizinkan menyeberang dari Prancis ke Inggris, rantai logistik yang membuat barang terus bergerak telah disingkirkan.

"Tidak ada pengemudi yang ingin mengirim ke Inggris sekarang, jadi Inggris akan mengalami pasokan barangnya menipis," kata federasi pengangkutan jalan nasional FNTR Prancis.
 
Baca Juga: Jelang Natal 2020, Berikut 6 Kado yang Cocok Diberikan pada Kerabat di Saat Pandemi

Jaringan supermarket Inggris Sainsbury’s dan Tesco mengatakan kekurangan akan mulai terlihat dalam beberapa hari ke depan jika hubungan transportasi tidak segera pulih.

“Jika tidak ada yang berubah, kami akan kehilangan beberapa stok dalam beberapa hari mendatang, yaitu selada, beberapa daun salad, kembang kol, brokoli, dan buah jeruk, semuanya diimpor dari negara itu (Prancis) pada musim ini,” ucap pihak Sainsbury's.

Hal itu juga menjadi kecemasan pada sektor lain, saham Eropa merosot, dengan saham perjalanan dan rekreasi mengalami penurunan. Pemilik British Airways IAG dan easyJet turun sekitar 7%, sementara KLM Air France kehilangan sekitar 3%.
 
Baca Juga: Wisatawan Kota Bandung Wajib Kantongi Hasil Rapid Test Antigen! Termasuk Pengunjung Hotel

Wall Street juga mendapat kerugian, indeks maskapai S&P 1500 turun 3%, sementara operator kapal pesiar terkemuka turun sekitar 4%.

Sementara itu pound Inggris jatuh 2,5% terhadap dolar pada satu titik sebelum mengurangi beberapa kerugian, sementara imbal hasil obligasi pemerintah Inggris dua tahun mencapai rekor terendah saat ini.***

 
 
 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x