Lebih lanjut, kata Josh Tetrick, permintaan alternatif daging menurun karena kekhawatiran masyarakat tentang kesehatan dan kesejahteraan hidup hewannya.
Sebagai contoh, untuk makanan pengganti nabati yang telah diproduksi oleh Beyond Meat, Impossible Foods dan Quorn hingga kini semakin banyak jumlahnya di rak supermarket dan pada menu makanan di restoran.
Akan tetapi, Josh Tetrick mengatakan bahwa apa daging yang dikembangkan di laboratorium tersebut masih dalam tahap awal pembuatan karena biaya produksinya yang cukup tinggi.
Ia juga menambahkan bahwa pihak Eat Just telah meminta izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk menjual daging tanpa disembelih tersebut. Namun, responnya masih lambat dan lebih dulu dari Singapura.
Baca Juga: Usai Tampil memukau Lawan Ajax, Kelleher jadi Back-up Terbaik Bagi Allison yang Alami Cedera
Sementara, dari pihak pemerintah Singapura telah melakukan peninjauan mengenai proses pembuatan, pengendalian manufaktur, dan pengujian keamanan sebelum memberikan izin untuk menjual daging hasil laboratorium itu di negaranya.***