PR SUMEDANG - Negara Singapura telah memberikan izinnya untuk melakukan penjualan daging ayam tanpa disembelih sebelumnya.
Dilansir Pikiran Rakyat Sumedang dari laman Reuters pada Rabu, 2 Desember 2020, bahwa Singapura telah memberikan lampu hijau kepada perusahaan rintisan (Start-Up) asal Amerika Serikat yaitu Eat Just untuk menjual daging ayam yang dikembangkan melalui laboratorium.
Eat Just merupakan sebuah perusahaan rintisan asal Amerika Serikat yang memproduksi olahan makanan.
Baca Juga: Peroleh Hasil Buruk, Mauricio Pochettino Jadi Kandidat Kuat Gantikan Zidane sebagai Pelatih Madrid
Perusahaan tersebut menganggap bahwa persetujuan dari Singapura sebagai langkah pertama di dunia untuk mengonsumsi daging bersih yang tidak berasal dari hewan yang disembelih.
Daging tersebut berasal dari sel otot hewan dan dikembangkan di laboratorium.
Menurutnya, daging yang akan dijual dalam bentuk nugget dan dibandrol sama dengan harga ayam premium.
"Harganya sama dengan ayam premium dan dijual dalam waktu dekat," ujar Josh Tetrick selaku salah satu pendiri dan CEO Eat Just.
Baca Juga: 14 Kasus Baru Dikonfirmasi Positif Covid-19 Hari Ini di Kabupaten Sumedang
Lebih lanjut, kata Josh Tetrick, permintaan alternatif daging menurun karena kekhawatiran masyarakat tentang kesehatan dan kesejahteraan hidup hewannya.
Sebagai contoh, untuk makanan pengganti nabati yang telah diproduksi oleh Beyond Meat, Impossible Foods dan Quorn hingga kini semakin banyak jumlahnya di rak supermarket dan pada menu makanan di restoran.
Akan tetapi, Josh Tetrick mengatakan bahwa apa daging yang dikembangkan di laboratorium tersebut masih dalam tahap awal pembuatan karena biaya produksinya yang cukup tinggi.
Ia juga menambahkan bahwa pihak Eat Just telah meminta izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk menjual daging tanpa disembelih tersebut. Namun, responnya masih lambat dan lebih dulu dari Singapura.
Baca Juga: Usai Tampil memukau Lawan Ajax, Kelleher jadi Back-up Terbaik Bagi Allison yang Alami Cedera
Sementara, dari pihak pemerintah Singapura telah melakukan peninjauan mengenai proses pembuatan, pengendalian manufaktur, dan pengujian keamanan sebelum memberikan izin untuk menjual daging hasil laboratorium itu di negaranya.***